Pertamina selalu siap untuk mengantisipasi lonjakan permintaan elpiji saat Idul Adha. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co –  Perayaan Idul Adha diprediksi konsumsi elpiji akan mengalami kenaikan hingga 17 persen dari konsumsi normal.

Peningkatan permintaan ini disebabkan oleh tradisimasyarakat yang mengadakan  pengajian, syukuran dan hajatan bagi anggota keluarganya yang pergi beribadah haji dan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Karena itu, PT Pertamina ( Persero ) MOR V memastikan stok elpiji di agen dan pangkalan wilayah Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara tetap aman.

Dalam rilisnya, Selasa (21/8) Pertamina MOR V menyebutkan, konsumsi rata-rata normal harian untuk elpiji 3 kg di wilayahnya sebanyak 4.621 metrik ton.

Sedangkan untuk n 46 metrik ton untuk yang non subsidi atau  Bright Gas Family.

Pertamina menambah pasokan fakultatif elpiji 3 kg dari tanggal 16 Agustus 2018 hingga 22 Agustus 2018 yang berjumlah 4377 metrik ton.

Rifky Rakhman Yusuf selaku Unit Manager Communication & CSR Jatimbalinus mengatakan, pihaknya memastikan stok elpiji tetap aman jelang Idul Adha ini.

Pertamina telah berkoordinasi dengan bagian terkait agar proses distribusi tidak terganggu sehingga masyarakat tetap lancar dalam menjalakan tradisi Idul Adha ini.

“Pasar murah juga diadakan di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur, Bali, dan NTB,” ujarnya.

Pertamina, kata Rifky menghimbau untuk masyarakat yang tidak berhak mengonsumsi elpiji 3 kg agar menggunakan atau beralih menggunakan produk Bright Gas.

Khususnya bagi masyarakat yang mampu membeli produk non subsidi.

Sementaraitu, untuk konsumsi BBM, Rifky menambahkan, tidak terdapat peningkatan konsumsi yang signifikan.

 “Saat ini konsumsi BBM masih dalam kisaran normal dan tidak ada kenaikan secara signifikan,”tandasnya.

Untuk Agustus 2018, rata- rata konsumsi harian Gasoline sebesar 17.697 kiloliter (KL). Sedangkanuntuk rata ratakonsumsi harian Gasoil sebesar8439 KL.

“Hanyadi Madura diprediksi akan ada peningkatan Gasoline sebesar 15% karena ada tradisi mudik yang disebut Budaya Toron saat Idul Adha” jelasnya.

Konsumsi avtur mengalami peningkatan disebabkan penerbangan haji dari Bandara Internasional Lombok (BIL) dan Bandara Juanda.

Konsumsi avtur untuk penerbangan haji di  Bandara Internasional Lombok (BIL) meningkat sebesar 51,79% atau naik 853 KL dibanding fase satu pemberangkatan calon haji tahun 2017.

Karena fase satu keberangkatan haji dari Lombok tahun ini tidak transit di Bandara Minangkabau seperti tahun sebelumnya.

Sedangkan pada Bandara Juanda konsumsi Avtur hanya naik 1.06% atau hanya 174 KL dibandingkan dengan penerbangan haji tahun 2017. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry