JAKARTA | duta.co – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sepakat penyebab ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tewas dalam proses Pemilu Serentak 2019 bukan karena kelelahan. Ada penyebab lain. Sedang kelelahan sebagai triggernya.
Hingga saat ini, tercatat sedikitnya 583 orang petugas KPPS pada Pemilu 2019 dinyatakan telah meninggal dunia, sedangkan sekitar 4.602 orang lainnya sakit.
“Dari awal kita mengatakan memang bukan faktor kelelahan, tapi kelelahan itu salah satu yanng men-trigger dan memperberat,” kata Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Muhammad Faqih di kantor Pengurus Besar IDI, Menteng Jakarta Pusat, Senin (13/5).
IDI meluruskan bahwa penyebab kematian bukanlah kelelahan, melainkan karena penyakit yang diderita petugas KPPS itu sendiri. Kelelahan sebatas pemicu yang membuat penyakit petugas KPPS kambuh.
“Penyakit itu yang menyebabkan kematian, bukan kelelahannya. Misalnya dia lelah, dicampur faktor lain, terjadi gangguan jantung. Bukan faktor utama, bukan penyebab langsung, jadi multifaktor,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, IDI mengusulkan agar dilakukan penelitian dan investigasi. Penelitian, katanya, bisa dilakukan oleh IDI dan universitas. “Tapi kalau investigasi kan diatur, itu lembaga negara yang punya kewenangan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeko mengaku bahwa pihaknya telah menemukan 13 jenis penyakit yang diambil dari 15 petugas KPPS di 30 provinsi.
Penyakit itu antara lain infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, dan kegagalan multiorgan.