JUAL BAYI: Fatima (baju tahanan oranye) dan barang bukti penjualan bayinya dibeber di Mapolresta Palembang, Kamis (18/1). (ist)

PALEMBANG | duta.co – Seorang ibu rumah tangga bernama Fatima alias Yanti (38) menjual bayi perempuannya demi membeli pakaian dan sabu. Bayi tiga bulan berinisial AAS itu dijual Rp20 juta. Kasus terungkap bekat laporan suaminya sendiri, Junaidi (44).
Laporan berawal ketika pelaku dan anaknya hilang pada 7 Desember 2017 dan dilaporkan Junaidi ke polisi dengan harapan istri dan anaknya kembali. Sebulan kemudian, pelaku ditemukan tetapi tidak bersama bayinya. Merasa curiga, Junaidi mencari tahu keberadaan korban. Alhasil, diketahui bayinya telah dijual istrinya kepada seseorang seharga Rp 20 juta.

Fatima alias Yanti (ist)

Kecewa ulah istrinya, Junaidi melapor ke SPKT Polresta Palembang yang berujung penangkapan tersangka. Tersangka dikenakan Pasal 76 F junto Pasal 83 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Polisi juga menangkap pembeli bayi inisial Jaka, warga Lobang, Kelurahan Gembor Udik, Kecamatan Cikande, Serang, Banten. Namun, statusnya belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dalam pemeriksaan.
Saat ditemui di Mapolresta Palembang, Fatima mengaku penjualan putri kandungnya terjadi pada awal Desember lalu. Saat itu dirinya mendapat informasi dari tetangganya, Ahmad Sopiyandi, Wawan Wahyuni, dan Ayu Viola alias Butet, bahwa ada sepasang suami istri di daerah Pulau Jawa yang ingin mengadopsi anak.
Merasa terbebani dengan keberadaan putri kelimanya ini dan takut tidak sanggup memberi nafkah, Fatima membawa putrinya dari rumah. Dengan kondisi sadar, Fatima menghubungi ketiga tetangganya dan seorang lelaki yang akan membeli anaknya, Jaka.
“Saya sebelumnya tidak kenal sama Jaka, orang yang mau beli anak saya ini. Tetapi, tetangga saya bilang agar saya minta uang Rp 20 juta dengan alasan untuk mengganti biaya sesar saat melahirkan. Nah, saat itulah saya bawa anak saya ke daerah Pusri untuk saya jual dan terima uang,” kata Fatima.
Tanpa menunjukan raut wajah penyesalan, Fatima melanjutkan perbincangan dan menyebut bahwa dirinya memang tidak menyesal telah menjual anak kelimanya ini. Alasan ekonomi disebut merupakan salah satu alasannya mengambil keputusan untuk menjual putrinya.
Yang lebih memprihatinkan, setelah menjual putri yang masih membutuhkan ASI darinya, Fatima malah tidak pulang ke rumah. Fatima memilih tinggal di salah satu rumah teman dan menghabiskan seluruh uang hasil penjualan darah dagingnya sendiri untuk hura-hura dan membeli sabu.
Setelah uang tersebut habis, Fatima kembali ke rumah dan menemui suaminya, Junaidi (34) dengan alasan anaknya hilang. Junaidi akhirnya melaporkan Fatima ke Polresta Palembang pada 7 Januari lalu.
“Saya takut mau pulang ke rumah, uang semua saya habiskan untuk jalan-jalan dan beli barang-barang saat tinggal tempat teman selama 1 bulan. Pas uangnya sudah habis saya pulang dan bilang kepada suami kalau anak kami hilang. Tapi suami saya langsung curiga dan melaporkan saya ke polisi,” sambung wanita pemilik tato ‘love’ di tangan kirinya ini.
Karena merasa terdesak, dirinya pun mengakui putrinya telah dijual seharga Rp 20 juta kepada Jaka dan dibawa ke Serang, Banten. Meskipun telah memiliki nomor kontak sang pembeli, Fatima mengaku tak pernah menghubungi Jaka untuk menanyakan kabar putrinya.
“Nggak pernah saya hubungi, karena sudah saya jual ya itu jadi tanggung jawab yang beli. Tapi saya simpan kontaknya untuk menanyakan kabar nantinya kalau anak saya sudah besar dan kalau dia sakit,” sambungnya lagi.
Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono HB menyatakan, dari hasil pemerikan sementara, tersangka diketahui bukan jaringan jual-beli anak. “Tetapi seluruh uang tersebut telah dihabiskan untuk membeli pakaian dan juga natkotika jenis sabu,” ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka akan dijerat Pasal 76 F juncto Pasal 83 UU Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara. Sementara putri malang yang dijual oleh ibu kandungnya ini telah diserahkan kepada pihak keluarga. hud, ut

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry