FT/The Boston Globe

WASHINGTON | duta.co – Setelah menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas tentang niatannya memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem, Presiden AS Donald Trump, pada Selasa juga menelepon pemimpin negara-negara Arab lainnya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi serta Raja Arab Saudi Salman, yang seluruhnya menerima panggilan telepon dari Trump, memperingatkan bahwa langkah sepihak AS menyangkut Yerusalem akan menggelincirkan upaya perdamaian pimpinan AS serta menimbulkan kekacauan di kawasan.

“Trump memberi tahu Abbas soal rencananya untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem,” kata juru bicara Abbas, Nabil Abu Rdainah.

Pada saat yang sama, seorang menteri Israel menyambut baik keputusan Trump itu dan menyatakan tekad bahwa Israel siap menghadapi kekerasan yang mungkin muncul.

Selain memperingatkan bahwa keputusan seperti itu bisa membahayakan proses perdamaian serta terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan, Abbas juga memohon Paus dan para pemimpin Rusia, Prancis dan Yordania untuk ikut turun tangan.

“Tidak ada satu pun dari para pemimpin Arab itu yang mengungkapkan apakah Trump menyebut kerangka waktu yang rinci soal pemindahan kedutaan, yang didukung oleh pemerintahan Israel,” kata seorang sumber dari sekutu AS.

Namun, menurut sejumlah pejabat AS, Trump diperkirakan akan menandatangani keputusan yang menetapkan bahwa AS masih mempertahankan kedutaan di Tel Aviv selama enam bulan lagi.

“Pemerintahan Trump akan memerlukan waktu untuk menangani masalah logistik seperti belum adanya gedung kedutaan serta perumahan yang aman bagi para anggota staf di Yerusalem,” ujar seorang pejabat AS.

Israel merebut Yerusalem Timur Arab dalam perang Timur Tengah pada 1967 dan kemudian mencaploknya. Langkah Israel itu tidak diakui keabsahannya oleh dunia internasional. (ant)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry