Jemput Perubahan: Saatnya Sidoarjo berubah. Pasangan BHS-Cak Taufiq menjadi alternatif terjadinya perubahan lebih baik. FT/FACEBOOK

SIDOARJO | duta.co –Sidoarjo harus berubah. Kota Udang ini butuh pemimpin yang berani menjemput perubahan. Menyaksikan perkembangan tetangga daerah, seperti Surabaya, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, kondisi Sidoarjo paling ‘melas’. Padahal kekayaan daerah ini tak kalah moncer.

“Pilkada kali ini sangat menentukan masa depan Sidoarjo. Selama ini, pembangunan di Sidoarjo sangat minim. Misal, infrastruktur jalan, masih kacau balau. Padahal ini sangat menentukan roda perekonomian,” demikian disampaikan HM Nur Hadi ST, pangusaha otomotif yang dikenal sebagai tokoh NU di Kecamatan Taman, Sidoarjo kepada duta.co, Sabtu (5/9/2020).

Di samping itu, jelasnya, Sidoarjo juga tidak boleh lepas dari karakter Islam moderat, Islam toleran. Dan itu lazimnya kader nahdliyin. “Karena daerah ini juga sering menjadi barometer nasional, sering menjadi pecontohan. Dan, dader nahdliyin itu bisa dari partai apa pun, karena NU sudah kembali ke khittah 1926,” tegas Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyin (PPKN) ini.

Hebatnya, menurut Cak Nur, panggilan akrabnya, Pilkada Sidoarjo yang akan berlangsung Rabu Wage, 9 Desember 2020 nanti, juga bertabur Bintang Sembilan. Hampir semua pasangan ada kader NU-nya. Ini membuat nahdliyin (khususnya) dan, warga Sidoarjo (umumnya) tidak perlu repot memilih.

“Tinggal adu gagasan, adu program, siapa yang mampu mengubah Sidoarjo mejadi lebih baik, dia akan terpilih. Itu kuncinya,” tambahnya.

Restu Tokoh-tokoh NU untuk Cak Taufiq
SEJUK : Pemimpin Sidoarjo harus tampil dengan sejuk, Islam yang rahmatan lilalamin. (FT/IST)

Kebijakan Bambang Haryo Soekartono (BHS) menggandeng  HM Taufiqulbar atau Cak Taufiq sebagai calon wakil bupati (Cawabup) Sidoarjo, mendapat apresiasi tinggi dari nahdliyin. Setidaknya, itu terlihat saat silatuhrahim ke pengurus PCNU Sidoarjo, Kamis (6/8/2020) lalu.

Cak Taufiq yang datang bersama rombongan pengasuh Ponpes Al Khoziny Buduran, H Ali Mudjib (Gus Ali), diterima langsung jajaran pengurus teras PCNU Sidoarjo. Tampak Ketua PCNU Sidoarjo KH Maskun, sekretaris PCNU H Suwarno, H Zainal Abidin Wk ketua PCNU, H Kirom serta beberapa pengurus PCNU yang lain.

Dalam pertemuan di Kantor PCNU itu, banyak wejangan yang disampaikan ketua PCNU. Salah satunya, KH Maskun berharap siapapun kader NU yang masuk di dunia politik, haruslah mengedepankan akhlaqul karimah.

“Berpolitik santun dengan akhlaqul karimah harus tetap dipegang kader NU yang ikut dalam Pilkada Sidoarjo,” jelas KH Maskun.

Bagi nahdliyin, Cak Taufiq bukan orang lain. Restu untuknya juga datang dari sesepuh atau tokoh tertua NU Sidoarjo seperti KH Maskur.

“Saya mendukung anak saya Taufiq, untuk maju sebagai calon kepala daerah Sidoarjo dan berharap bisa memajukan dan memakmurkan Sidoarjo,” ujar KH Maskur yang juga pendiri RSI Siti Hajar Sidoarjo.

Ditemui awak media, Cak Taufiq menjelaskanm bahwa, tujuan utama silatuhrahim ini adalah meminta izin dan doa restu dari NU untuk menghadapi Pilkada Sidoarjo 2020. “Alhamdulillah, para kiai menerima dengan baik. Mendoakan secara khusus agar niat baik untuk memperbaiki Sidoarjo terkabul, mendapat ridho Allah swt,” ujarnya. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry