SURABAYA | duta.co – Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur, Ahmad Nawardi mengimbau kepada seluruh petani di Jatim supaya memilih pasangan Cagub-Cawagub Jatim yang memiliki komitmen terhadap nasib kaum petani. Sebab hingga saat ini nasib petani di Jatim kian memprihatinkan.

“Saya berharap petani Jatim memilih pasangan cagub-cawagub yang pro pada nasib kaum petani,” ujar Ahmad Nawardi saat ditemui di Surabaya, Rabu (21/2/2018).

Mantan anggota DPRD Jatim ini mengaku baru mengetahui komitmen paslon yang mau di Pilgub Jatim dari visi-misi mereka yang dipublis berbagai media. Diantaranya, pasangan Khofifah-Emil melalui Bhakti Jatim Agro yang akan memajukan sektor pertanian, peternakan, perikanan darat dan laut, kehutanan,perkebunan untuk mewujudkan kesejahteraan petani.

Upaya yang akan ditempuh paslon nomor urut 1 ini, lanjut Nawardi meliputi menguatkan program petik, olah, kemas, jual, mengembangkan agropolitan, stabilisasi dan tabungan pangan, ansuransi petani, restrukturisasi produk pertanian. Kemudian menjadikan sungai dan hutan sebagai sumber kehidupan danpenguatan SDM pertanian dan Gapoktan. Lalu mengembangkan kawasan pertanian terpadu berskala nasional.

Sedangkan keberpihakan paslon nomor urut  2, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Seokarno pada persoalan pertanian, kata Nawardi terlihat dari program Tebar Jala dengan visi dan misi membangun pusat industri pengolahan di Blitar, Trenggalek dan Pacitan. Kemudian membangun kawasan peyangga agropolitan di Jember, Malang, Lumajang dan Tulungagung.

Program visi dan misi lain yang masih berkaitan dengan kaum petani yakni Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera) dan program Seribu Dewi membuat 1000 desa wisata. “Kedua paslon saya kira tahu betul persoalan yang dihadapi petani di Jatim sehingga masyarakat petani tinggal memilih mana menurutnya yang terbaik,” dalih Nawardi.

Ia juga berharap siapapun gubernur Jatim yang terpilih nantinya bisa mempertahankan Jatim sebagai lumbung pangan nasional. Karena itu persoalan alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman dan industri harus benar-benar diperhatikan. Bahkan kalau perlu memberikan sanksi bagi kabupaten/kota di Jatim yang dengan mudah memberikan ijin mendirikan bangunan (IMB) di atas lahan pertanian berkelanjutan.

“Dalam waktu dekat, HKTI Jatim juga ingin mengundang kedua paslon untuk memaparkan visi dan misinya terkait pertanian dan nasib petani di Jatim sehingga  para petani bisa memilah dan memilih mana paslon yang bisa memberi harapan baru bagi perbaikan kesejahteraan kaum petani,” pungkas politisi asli Madura ini. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry