Para pengurus HIPMI Jatim saat menjelaskan tentang program Pesantrenpreneur. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Pondok pesantren (ponpes) adalah institusi yang punya rekam jejak panjang dalam mendidik umat. Dengan jumlah lebih dari 30.000 pesantren dan 5 juta santri serta puluhan juta alumnus di seluruh Indonesia.

Pesantren adalah entitas kuat yang tak hanya bisa menjadi pilar pendidikan umat, tapi juga berpotensi menggerakkan ekonomi umat.

Ketua HIPMI Jatim Mufti Aman mengatakan, program Pesantrenpreneur ini memiliki sejumlah tujuan. Pertama, membangkitkan ekonomi kaum muda hingga ke pelosok desa sebagai basis pesantren.

”Sehingga pergerakan ekonomi kaum muda lebih merata, tidak hanya di kota-kota besar saja yang marak dengan bisnis rintisan atau startup. Dari pesantrenpreneur, bukan tidak mungkin muncul startup di desa yang bisa mengekspor produk unggulannya,” papar Mufti.

Kedua, memperkuat semangat kemandirian ekonomi umat. Semangat kewirausahaan ini harus menjadi wacana dominandalam perbincangan generasi muda di berbagai saluran, termasuk media sosial.

”Sehingga ke depan wacana keislaman mengarah ke penguatan ekonomi umat, tidak hanya berkutat pada perdebatan relasi agama dan negara yang banyak berujung pada maraknya provokasi isu SARA di media sosial akhir-akhir ini,” jelasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry