Hinggil Batik Fest tahun lalu yang diserbu pengunjung. duta.co/istimewa

SURABAYA | duta.co  – Setelah sukses menggelar pameran di Grand City tahun lalu, Hinggil Batik Fest akan kembali hadir di Surabaya. Maxxindo Communication selaku penyelenggara akan menggelar acara itu pada 28 Februari hingga 4 Maret 2018, diikuti 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

“Konsep tahun ini memang ada peningkatan dari tahun sebelumnya, makanya kami mannggunakan kata “hinggil”, artinya tempat yang tinggi. Sebagai wujud apresiasi kami terhadap hasil karya perajin-perajin di Nusantara. Kami juga berharap kepada masyarakat pencita Batik dan Kain Tenun juga demikian. Sehingga hasil karya anak bangsa ini tidak lekang oleh gerusan jaman,”  kata Direktur Maxxindo Communication Desay Savitri.

Desay menjamin, batik, kain tenun dan bordir dari berbagai daerah yang ikut dalam acara ini, merupakan perajin langsung. “Saya sudah puluhan tahun menggelar acara serupa di Bandung, Jakarta dan Surabaya. Para peserta ini saya datangi langsung ke tempat mereka masing-masing, karena saya tidak ingin yang ikut pameran nanti ternyata broker atau para pengepul,” ujar Desay.

Dalam pameran sebelumnya, memang terlihat para perajin yang kebanyakan sudah punya pelanggan tetap di Surabaya, serta beberapa kota di Indonesia Timur. Mereka terlihat sudah hafal dengan produk-produk batik dan kain tenun dari peserta pameran.

Meski acaranya berlangsung di Surabaya, tidak sedikit dari mereka hang hadir justru bertempat tinggal di luar Surabaya, bahkan banyak yang datang dari luar Jawa. Dianatar para pencinta batik itu, juga banyak yang kolektor.

 “Bagi peserta yang tidak membawa produk baru, mereka kurang percaya diri dalam menawarkan hasil produknya. Mengingat kebanyakan para pelanggan batik dan kain tenun kelas sudah tahu betul mana produk lama dan mana produk baru. Event yang saya gelar ini, bukan saja kegiatan ekonomi.

 Bertemunya para penjual dan pembeli. Namun lebih dari itu menjadi tempat berkomunikasi antara perajian dan pencinta hasil batik dan tenun Nusantara,” tambah Ibu asli Pekalongan, Jawa Tengah ini.

Konsep dan desain ruang pameran dibuat senyaman mungkin, agar para peserta pameran dan calon pembeli bisa melakukan transaksi dengan santai dan nyaman.

“Semua itu adalah hasil usulan peserta, kemudian kita godok dan tuangkan dalam layout pameran yang selalu berubah event. Sebagai Event Organizer, kami sangat terbukan terhadap usulan peserta. Sehingga para pembatik dan perajin yang ikut even kami, seakan-akan mereka ikut memiliki event itu,” tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry