Dekan FK Unair Prof Budi Santoso (tiga dari kiri) bersalaman dengan Hermawan Kartajaya usai pendantanganan Wasiat Kadavier disaksikan banyak pihak di Aula FK Unair, Jumat (18/11/2022). DUTA/ist Dekan FK Unair Prof Budi Santoso (tiga dari kiri) bersalaman dengan Hermawan Kartajaya usai pendantanganan Wasiat Kadavier disaksikan banyak pihak di Aula FK Unair, Jumat (18/11/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co– Pakar marketing, Hermawan Kartajaya (HK) menyerahkan surat wasiat kadaver ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Jumat (18/11/2022).

Penyerahan langsung dilakukan <span;>HK<span;> kepada Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG(K) disaksikan banyak pihak termasuk keluarga HK.

Setelah penandatanganan wasiat kadaver ini, nantinya ketika <span;>HK<span;> meninggal maka jasadnya akan diserahkan pada FK Unair untuk dijadikan bahan belajar bagi mahasiswa kedokteran.

Kadaver adalah jasad tubuh manusia yang diawetkan agar bisa dijadikan bahan praktikum seperti anatomi dan sebagainya.

Biasanya jasad itu diawetkan dengan formalin atau dibekukan. “Namun sekarang ini sudah tidak lagi menggunakan formalin karena kurang cukup sehat bagi beberapa dosen dan mahasiswa. Jadinya sekarang ini dibekukan dengan cara khusus,” kata Dekan FK Prof Bus, panggilan Prof Budi Santoso.

Sepanjang sejarah FK Unair, kata Prof Bus, baru kali ini dilakukan penyerahan kadaver secara resmi dan dijadikan surat wasiat. “Sejatinya dalam Islam pun jasad yang dijadikan kadaver itu sudah ada sejak zaman ulama yang juga dokter Ibnu Sina. Semua demi kemajuan ilmu pengetahuan,” ujar Prof Bus.

Dalam penyerahan yang dikemas dalam Timeless Sharing as Timeless Teacher itu  diapresiasi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono.

Mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah, Erwin mengatakan apa yang menjadi niat Hermawan Kartajaya adalah niat yang mulia untuk memajukan dunia kedokteran. “Ini keputusan yang tidak mudah bagi keluarga tapi ternyata semua mendukung karena kecintaan yang luar biasa pada ilmu pengetahuan,” kata dr Erwin.

Ingin jadi Guru Selamanya

HK mengaku keinginannya untuk menjadi kadaver sejak sembilan tahun lalu saat bertemu Prof Dr dr Agung Pranoto pada 2013 yang saat itu menjabat sebagai Dekan FK Unair.

“Saat itu Prof Agung bilang, kalau ingin menjadi guru selamanya ya jadilah kadaver. Karena walau kita sudah meninggal tapi bisa memberikan manfaat, bisa jadi bahan pembelajaran calon dokter,” kata Hermawan menirukan perkataan Prof Agung.

Dari sanalah dia mulai berpikir untuk melakukan saran dari Prof Agung. “Saya mulai bilang ke anak untuk niatan itu. Memang awalnya tidak mudah, namun akhirnya semua setuju,” ungkapnya.

Pria kelahiran 1947 itu akhirnya mantap menjadi kadaver di ulang tahunnya yang ke-75. Angka 75 adalah angka spesial. Karena saat usia itulah HK melangsungkan rangkaian hari ulang tahun di Surabaya, kota yang sangat penting baginya.

Karena sejak usia 71 tahun, HK selalu merayakan ulang tahun di berbagai daerah dengan rangkaian acara yang padat. Pada usia 71 tahun di Jawa Barat, 72 tahun di Bali, 73 tahun di Jawa Tengah, 74 tahun di Yogyakarta dan 75 tahun di Jawa Timur. “Saat di Jawa Timur inilah saya membuat surat wasiat kadaver,” ungkapnya.

Dan saat hadir di FK Unair, Hermawan Kartajaya sengaja memakai baju model jubah rancangan Samuel Wattimena.

Baju itu dibuat untuk perayaan ulang tahun ke75 yang memadukan kain khas dari lima daerah sesuai lokasi di mana  ulang tahunnya dirayakan.

“Saya pakai pertama ke FK Unair ini dan nantinya kalau saya sudah meninggal, saya ingin dipakaikan baju ini juga,” tukasnya.

Saat penandatanganan Wasiat Kadaver, dua anak HK yakni Anastasia Stephani Hermawan dan Michael EP Hermawan juga ikut serta menandatangani selain dengan Dekan FK Unair Prof  Bus.

Michael mengakui harus menyetujui apa yang menjadi keinginan ayahnya. “Papa maunya apa ya harus didukung. Semua demi kebaikan,” kata Michael singkat.

Setelah proses penandatanganan, HL minta untuk diajak ke Airlangga Surgical Anatomy Development Center (ASAD – C). Tempat itu adalah laboratorium bedah mayat bagi mahasiswa FK Unair dan sekaligus workshop untuk ilmu anatomi bagi mahasiswa kedokteran dari berbagai kampus dalam dan luar negeri.

Nantinya setelah HK meninggal, jasadnya akan diawetkan dengan dibekukan. Sewaktu-waktu

mahasiswa FK Unair membutuhkan untuk praktik maka akan dilakukan. Setelah itu baru jasadnya bisa dikuburkan atau dikremasi. ril/end
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry