Cak Misdar (tengah) dan Abah Pedagang Kelapa (baju putih). FT/duta.co

SIDOARJO | duta.co – Hati-hati menyebarkan isu sensitif, terkait Covid-19. Bisa-bisa merugikan banyak pihak. Kamis (7/5/2020), beredar di media sosial, bahwa, ada pedagang Pasar KRISNA, Madubronto, Desa Sidorejo, Krian positif terpapar Covid-19.

Kabar itu beredar disertai video pendek, penyemprotan disinvektan oleh petugas dengan mengenakan pakaian ADP (Alat Pelindung Diri).

“Kaget, saya! Kok bisa-bisanya, tega-teganya beredar isu seperti itu. Pasar ini menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi warga. Kok diisukan ada pedagang terkena corona itu. Rumahnya sudah dikepung petugas. Tidak benar. Lha ini orangnya,” demikian disampaikan Misdar, pengelola Pasar KRISNA, yang akrab dipanggil Cak Misdar kepada duta.co, Kamis (7/5/2020).

Sempat bikin heboh pedagang.

Kabar medsos, memang, cukup menegangkan. Misalnya, ada semacam surat, ditujukan kepada para pejabat. Bunyinya: Dengan hormat, agar besok semua warga semampir untuk sementara jangan ada yh belanja di pasar krisna dulu, semua harus tetap hati2.. khusus lapak sementara waktu tutup selama 3 hari ..semua warga wajib pakai masker.. Zona merah mendekat, ke kita… tolong waspadai…semua ini penting, ngk main2… Seger besok pagi, kasih tau ibu2 ngeh… Pedagang pasar krisna ada yg trkena corona,” demikian kabar berantai itu menyebar via WhatsApp.

Sudah begitu, ada diedarkan video pendek penyemprotan disinvektan. Akhirnya para pedagang pun kelimpungan, bingung. Ada lagi rumor, pedagang tersebut meninggal. Karuan, ini bikin geger warga Sidorejo dan sekitarnya. “Kasihan pedagang. Mereka ini bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di rumah,” jelas Cak Misdar panggilan akrabnya.

Menurut Cak Misdar, penyemprotan di pasar KRISNA itu, rutin dilakukan oleh petugas kesehatan. Setiap tiga bulan, disemprot disinvektan. Ini demi kesehatan bersama. Itu juga yang dilakukan semalam.

Begitu juga kabar, salah satu pedagang katanya terpapar, bahkan disebut meninggal, itu juga sangat tidak benar. Pedagang yang dimaksud segar bugar, sehat wal-afiat. “Ini Abah-nya, pedagang kelapa yang diisukan terkena corona. Beliau sehat,” urainya.

Lebih ngeri lagi, dikatakan rumah Abah sedang dikepung petugas. “Rumah saya sekarang kosong. Saya tinggal ke sini, karena mendengar rame-rame. Ini kuncinya,” sela Sang Abah, pedagang kelapa itu, di tempat yang sama.

Tetap buka dengan standar protap, bermasker, dll. (FT/duta.co)

Masih menurut Cak Misdar, pihaknya tidak keberatan andai saja pasar ini, harus tutup. Tetapi, penutupan itu, juga harus memikirkan dampaknya ekonomi bagi para pedagang. Apalagi lagi, sekarang kondisinya puasa, mau lebaran.

“Tidak apa-apa ditutup, tetapi, bagaimana nasib para pedagang ini? Mereka hidup dari pasar. Di tengah pandemi Covid-19, mereka juga mengikuti anjuran pemerintah, menggunakan masker, cuci tangan, dll,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry