Keterangan gambar suaraindonesia.com

JOMBANG | duta.co – Mendekati coblosan, Rabu 27 November 2024, Peneliti dari LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan, membeber siaran persnya, bahwa, akhir Oktober kemarin terjadi migrasi dukungan dan ini, katanya, merupakan fenomena cukup menarik dalam survei tersebut.

Dalam survey LSI, ternyata seluruh suara PKS tumplek blek dari Warsubi-Salman, pasangan nomor urut 2. Tak tanggung-tanggung, pasangan nomor urut 1, Mundjidah-Rambah diberi angka ‘0’ alias kosong melompong. “PKB malah masih menyumbang 36,4% kepada pasangan Musndjidah-Rambah,” demikian data LSI Denny JA sebagaimana terbaca duta.co, Jumat (15/11/24).

Pun PDIP. Sebagaimana dikabarnya suaraindonesia.co.id ada 55,6 persen pemilih PDIP justru mendukung paslon (pasangan calon) Warsubi-Salman) atau Warsa. Kemudian, terdapat 58,3 persen pemilih Partai Demokrat mendukung WarSa.

Sedangkan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) yang digandang-gang menjadi lumbung nomor urut 1, terdapat 41,7 persen pemilihnya yang mendukung WarSa. Tentu fenomena tersebut cukup memantik perhatian. Pasalnya, PDIP, Partai Demokrat dan PPP mengusung paslon nomor urut 01, Mundjidah Wahab-Sumrambah dalam Pilkada Jombang 2024.

Munculnya, data-data tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dari survei tersebut juga diumumkan bahwa elektabilitas pasangan WarSa di angka 60,0 persen, sementara pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah 22,5 persen.

Sedangkan yang belum memutuskan atau merahasiakan pilihannya sebesar 17,5 persen. Survei dilakukan pada tanggal 16-22 Oktober 2024 dengan menggunakan metodologi multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 440 responden dengan margin of error kurang lebih 4,8 persen.

Menurut Fadhli Fakhri Fauzan, dalam siaran persnya, akhir Oktober kemarin menjelaskan, adanya migrasi dukungan merupakan fenomena cukup menarik dalam survei tersebut.

Pasalnya, antara pilihan partai politik tidak serta merta selaras dengan pilihan Pasangan Calon Bupati-Wakil bupatinya.

“Ini memang didasari bahwa masyarakat lebih melihat sosok personal, figur, atau ketokohan dari calon ketimbang siapa partai pengusung dari pasangan calon tersebut,” kata Fadhli.

Fadhil juga mengatakan bahwa mayoritas masyarakat (84,3 persen) memilih calon bupati/wakil bupati terlepas diusung atau tidak dari partai yang disukai. “Atau bisa jadi ini merupakan indikasi bahwa konsolidasi partai ke akar rumput belum maksimal,” sambungnya.

Seminggu Membalik Angka

Masih ada waktu bagi warga Jombang untuk mencermati Pilkada 2024. “Hasil survey LSI Denny JA menjadi cambuk pasangan Mundjidah-Rambah untuk membalik angka. Karena kita tahu, LSI Denny JA sudah ‘miring’ ke pasangan nomor 2. Itu sah-sah saja,” tegas warga Jombang yang dekat dalam politisi PDIP.

Menurut lelaki asal Peterongan ini, adalah politis kalau menyebut 55,6 persen warga PDIP dukung pasangan nomor 2. “Itu manuver politik atas nama hasil survey. Yang jelas, PDIP solid 100% memenangkan Mundjidah-Rambah,” tegasnya.

Pandangan yang sama disampaikan Drs H Abdul Kholiq, Ketua DPC PBB Jombang. Menurutnya, survey sekarang tergantung siapa mendanai. Percaya dengan hasil survey sama dengan percaya pemilik modal.

“Tetapi, ada baiknya, ketika menyebut 0% suara PKS ke Mudjidah-Rambah, saya kira itu ada benarnya,” tegas Cak Kholiq panggilan akrabnya.

Menurutnya, masih ada waktu untuk membalik angka-angka tersebut. “Saya yakin ada gempa politik yang melanda Kabupaten Jombang. Kota santri ini memiliki karakter tersendiri, dan tidak terbaca para pengamat. Ada isu-isu politik yang bisa membangkitkan militansi warga Jombang dalam memilih,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry