SIDOARJO |duta.co – Empat Industri Kecil Menengah (IKM) Logam Desa Ngingas Kecamatan Waru masuk dalam rantai pasok sparepart motor ke PT AHM (Astra Honda Motor). Keempat IKM itu, PT Elang Jagad, CV Borneo Putra, UD KS Pro dan UD Karya Jaya. Keberhasilan tersebut berkat kerjasama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Keempat IKM tersebut telah memproduksi 200 ribu bagian sparepart motor.
Keberhasilan IKM logam Ngingas Waru tersebut disaksikan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, juga Bupati H Saiful Ilah. Menperin Airlangga kagum terhadap keempat IKM tersebut. Ia katakan YDBA dapat dikatakan sebagai ekskalator produk IKM menuju level yang lebihtinggi. Juga merupakan bukti, bahwa IKM mampu berkembang dan bersaing.
Menurutnya bisa masuk dalam supply chain Astra Honda Motor melalui produsen spare part PT Rahmad Perdana Adi Metal yang menjadi bagian atau tier 1 dari Astra Honda Motor, merupakan prestasi luar biasa. Data asosiasi industri menunjukkan peningkatan penjualan kendaraan roda dua ditahun 2016.
Setiap bulannya terjual sekitar 555 ribu unit sepeda motor. Oleh karena itu kebutuhan sparepart motor menjadi pangsa yang besar. Untuk itu ia berharap IKM logam Ngingas dapat meraih pangsa tersebut dengan meningkatkan kapasitas dan jenis produknya. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga terus menerus melakukan pembinaan terhadap IKM yang ada, sekaligus mendorong sektor swasta untuk bekerjasama dengan para IKM.
Ketua pengurus, YDBA Hendry C. Wijaya mengatakan pihaknya selaluintensif menyelenggaran pembinaan pelatihan kepada para IKM logam Ngingan Waru. Selain itu yayasannya juga melakukan pendampingan IKM. YDBA juga memfasilitasi IKM dengan pasar dan lembaga permodalan.
“Melalui pembinaan sektor unggulan logam. YDBA ingin mengangkat IKM agar setara dengan vendor Astra Manufacturing,” jelasnya.
Hendry mengatakan sejak dua tahun lalu, pembinaan secara intensif dilakukan YDBA kepada IKM logam Ngingas Waru. Dari 13 IKM, hanya 4 yang berhasil masuk dalam rantai pasok PT. Astra Honda Motor. Untuk masuk dalam supply chain PT. Astra Honda Motor tidak mudah.
“Harus melalui serangkaian proses mendapatkan spesifikasi standart barang yang ditentukan. Oleh karena itu IKM yang mendapatkan pembinaan dari YDBA tidak sertamerta mendapatkan order barang,” jelasnya.
Ia juga kagum dengan empat IKM yang berhasil masuk dalam rantai pasok PT. Astra Honda Motor. Menurutnya ke empat IKM tersebut mempunyai ketabahan dalam mengikuti segala macam pelatihan yang dilakukan YDBA.
“YDBA tidak menjanjikan order meski IKM tersebut telah mengikuti pelatihan yang dilakukan. Pasalnya untuk mendapatkan order, standarisasi barang harus dipenuhi IKM,” tuturnya, saat dikonfirmasi, Selasa (28/02/2017). (yan)