
LAMONGAN |duta.co — Setiap masa selalu muncul tokoh yang menjadi rujukan para ulama’ dan kaum muslimin. Di abad ke 21 ini telah disepakati pejuang ajaran Aswaja dan dinobatkan Imam Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, yaitu Almaghfurlah Prof. DR. Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani.
Upaya meneladani perjuangan tokoh yang dikenal sebagai ahlu bait tersebut, maka Pondok Pesantren Krapyak Mayong Sidomlangean Kedungpring Lamongan Jawa Timur menggelar haulnya yang ke-21 pada Jum’at 11 April 2025 setelah sholat isya’.
Di masyarakat Indonesia Abuya Sayyid Muhammad dikenang sebagai pejuang yang gigih dalam mempertahankan ajaran Ahlu Sunnah wal Jamaah (Aswaja) di tengah negeri yang dikuasai paham Wahabi. Kegigihannya dalam memperjuangkan Aswaja maka para ulama’ dunia selalu berziaroh ke kediamannya baik saat musim umroh atau haji. Tokoh yang pernah dapat ancaman akan dilenyapkan oleh penguasa Wahabi saat ini dimenobatkan sebagai Imam Ahlus Sunnah Wal Jamaah abad ke-21.
Suasana Pesantren Krapyak Mayong Sidomlangean pada Jum’at, 12 Syawal 1446 H atau 11 April 2025 dipenuhi para jama’ah. Mereka khusyuk mengikuti kegiatan haul yang digelar bakda sholat isya’. Menurut Pengasuh Pesantren Krapyak Mayong, KH. Imam Mawardi Ridlwan bahwa kegiatan Haul Abuya bersamaan Selapanan Ngaji dan Sholawat Malam Sabtu Wage.
Masih menurut Da’i yang kelahiran Dusun Mayong Desa Sidomlangean Kedungpring bahwa menggelar haul adalah berharap keberkahan dari panutan yang dihauli. Lebih dari itu, Pesantren Krapyak Mayong mengajak para jama’ah untuk mentauladani perjuangan Abuya Sayyid Muhammad. Apalagi tokoh Aswaja abad ke 21 ini menjadi rujukan ulama dunia. Tokoh yang dihauli telah menghasilkan karya berbagai disiplin ilmu lebih dari seratus kitab.
Abah Imam memberi contoh salah satu perjuangan Sayyid Muhammad adalah memberi bea santri kader Indonesia yang mondok di kediamannya. Biaya tersebut meliputi biaya kehidupan, pakaian, kitab dan uang saku.
“Di acara haul selain membaca yassin dan tahlil juga dibacakan manaqib atau riwayat hidup Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani. Hal ini agar kita dapat menauladani perjuangannya,” tutur Abah Imam.
Tampak yang hadlir di kegiatan haul yang berkah adalah Habib Ubaidillah Al Habsy Khodim Majlis Al Muwasholah Jawa Timur, KH. Shihabuddin Luthfy Pengasuh Pesantren Al Hikmah Maduran Lamongan, KH. Tajuddin Pengasuh Pesantren Entrepreneurship Lamongan, KH. Imam Hambali Pengasuh Pesantren Al Qur’an Deket, Mbah guru HM. Ridlwan, Mbah guru Mukafiuddin, KH Ali Ahsin Sekretaris Umum IKA PPRQ Lamongan, Ketua Yayasan Bani Tasir Mayong, KH Sutrisno. KH. Sun’an dan dr. Muhammad Yusuf serta para tokoh.
Di acara haul yang berkah tersebut, para alumni Pesantren Abuya Maliki yang hadlir, KH. Gus Shihabuddin dan KH Tajuddin memberikan penjelasan bagaimana manhaj tarbiyah Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani?
Setelah selesai pembacaan Manaqib Abuya dilanjut siraman rohani oleh Habib Ubaidillah Al Habsy Khodim Majlis Al Muwasholah Jawa Timur.
Dalam menutup keterampilan, Abah Imam yang saat ini aktif di Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur menekankan peringatan haul ini tidak hanya menjadi ajang mengenang perjuangan Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki, tetapi juga menghidupkan kembali semangat keilmuan dan dakwah yang telah diwariskan oleh Abuya Sayyid Muhammad.
“Kita berharap mendapatkan keberkahan haul ke dua puluh satu Abuya Sayyid Muhammad. Semoga Pesantren Krapyak Mayong Sidomlangean Kedungpring Lamongan Jawa Timur mendapatkan keberkahan Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki,” pungkas Abah Imam. (rls)