SURABAYA | duta.co – Puluhan ribu umat Islam menghadiri puncak Haul Sunan Ampel ke-569, Sabtu (5/5/2018). Hadir pula Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Ia tampak khusyuk bersama para masyayikh berdoa di makam Sunan Ampel yang semerbak harum dengan bunga-bunga segar.

Sementara, sejumlah hadirin tak kuasa menahan rasa ingin tahunya, terhadap sosok Emil yang dikenal santri cerdas dan santun ini. “Pak Emil…, Pak Emil…,” teriak salah seorang peziarah sambil minta diabadikan dalam foto kamera.

Emil pun mengikuti rangkaian doa bersama KH Sholeh Qosim (Sepanjang), KH Maimun Zubair (Sarang, Jawa Tengah). “Alhamdulillah bisa bertemu Pak Emil Dardak. Barokallah, barokah Sunan Ampel,” demikian Muhadi, salah seorang santri PP Darul Falah Krian, Sidoarjo sambil mengirimkan foto-foto untuk duta.co.

Setelah berdoa di makan Sunan Ampel, rombongan habaib dan masyayikh rehat sejenak. Emil berkesempatan untuk sungkem kepada Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Rois Aam Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah. “Menyejukkan,” jelas Muhadi.

Sehari sebelumya, Khofifah Indar Parawansa juga ziarah kompleks makam Sunan Ampel dalam rangka memperingati haul Sunan Ampel ke-569. Khofifah disambut ribuan warga. Memasuki wilayah komplek makam, masyarakat sudah berjejer ingin bersalaman dengan Khofifah. Warga yang sedang duduk, seketika berdiri menghampiri Khofifah untuk memeluk, bersalaman dan berswafoto mengabadikan momen.

Khofifah pun memenuhi permintaan warga. Dia menyalami satu persatu warga yang hadir dan menyambut permintaan warga. Dia teringat akan masa kecilnya, saat rutin berziarah ke makam Sunan Ampel.

Mantan Menteri Sosial itu mengaku, jauh sebelum aktif di dunia politik, Khofifah membiasakan diri berziarah bersama rekan sekolahnya. Ziarah ke makam Sunan Ampel disebut sudah menjadi tradisinya sejak muda.

“Saya dari SMP sudah terbiasa kalau sore sepulang sekolah ke Sunan Ampel. Jadi ada tradisi ziarah ke Sunan Ampel sejak SMP,” tutur Khofifah Komplek Masjid Makam Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur.

Bahkan Khofifah mendapat ijazah khusus dari Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang rutin dibaca. Ziarah ke Sunan Ampel juga disebut menjadi rutinitas untuk membangun kesehatan rohani.

“Ada juga salah satu ijazah Gus Dur antara lain wirid tertentu yang dibaca tawasul Sunan Ampel sebelum tidur. Sebetulnya ada proses yang terbangun secara rohaniah saya pribadi antara kiai,” ungkapnya.

“Beberapa tradisi yang dilakukan oleh komunitas saya dan keluarga saya, ziarah ke Sunan Ampel merupakan kebutuhan spiritual agar bersambung dengan para Wali Songo yang salah satunya adalah Sunan Ampel,” sambung Khofifah.

Ketua Umum Muslimat NU itupun mendapat tempat utama dalam haul sunan yang memiliki nama asli Raden Rachmat tersebut. Khofifah disediakan tempat terdepan, dekat dengan pusara Sunan Ampel bersama tokoh lainnya, salah satunya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (zal)