HAUL GUS DUR: Dari kiri, Bu Nyai Farida Salahudin Wahid, KH Salahudin Wahid (Gus Sholah), Mensos Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Rizal Ramli, Alissa Wahid (putri Gus Dur), dan Ny Lily Chodijah Wahid di Tebuireng, Kamis (28/12) malam. (duta/nurul yaqin)

JOMBANG | duta.co – Alissa Qotrunnada Munawaroh alias Alissa Wahid menyebut mendiang ayahnya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lebih suka ditertawakan ketimbang dipuji-puji. Bahkan ketika dilengserkan, Gus Dur bukannya sedih, malah ‘ketawa-ketawa’.

Kepribadian unik Presiden ke-4 RI ini diungkap Alissa di Haul ke-8 ayahnya yang digelar di Ponpes Tebuireng, Jombang, Kamis (28/12) malam. “Pak Mahfud (mantan ketua MK), Mbak Khofifah (Khofifah Indar Parawansa, dan Pak Rizal Ramli tahu ini (suka ditertawakan),” kata putri sulung Gus Dur tersebut.

Di Haul ke-8 Gus Dur kali ini begitu istimewa. Sebab, pihak keluarga meminta tiga ‘punakawan’ Gus Dur untuk memberikan testimoninya. Mereka adalah Mahfud MD, Khofifah, dan Rizal Ramli.

Dalam testimoninya, Mahfud MD mengisahkan, di saat Gus Dur ketawa-ketawa jelang dilengserkan dari kursi kepresidenan, orang-orang terdekatnya justru gelisah. “Yang gelisah itu seperti Bu Khofifah. Saya gelisah, Pak Alwi (Shihab) gelisah, kiai-kiai gelisah, Gus Dur sendiri ketawa-tawa,” kisah Mahfud.

Bahkan Mahfud sendiri, demi menyelamatkan kedudukan Gus Dur, rela bertemu dengan tiga pimpinan partai, seperti Taufik Kemas, Hamzah Haz, dan Akbar Tanjung.

Dari pertemuan itu, mereka bersepakat untuk tetap menjadikan Gus Dur sebagai presiden asal mau merombak kabinetnya. Dan para menterinya harus ditentukan oleh pimpinan partai, bukan oleh Gus Dur.

Namun, kata Mahfud, ketika hasil pertemuan itu disampaikan ke Gus Dur, jawabannya cukup mengejutkan. “Gus Dur menjawab: Saya lebih baik dilengserkan melanggar aturan. Saya tidak mau didekte oleh partai,” ungkapnya.

Zakat untuk Selamatkan Gus Dur

Kisah lain dari upaya penyelamatan Gus Dur dari rongrongan kekuatan politik, Mahfud melanjutkan ceritanya, Khofifah juga sampai harus berkeliling ke pelosok kampung-kampung kumuh selama dua bulan untuk membagikan sedekah.

Kenapa harus membagikan sedekah? Mahfud menuturkan, karena Khofifah ‘protes’ kenapa Gus Dur yang sudah lurus masih banyak pihak yang mau menjatuhkan. “Lalu ada yang berbisik: Mungkin Gus Dur, mungkin, lupa bayar zakat karena terlalu sibuk,” kata Mahfud MD yang disambut ger-geran jamaah yang hadir.

Mendengar bisikan seperti itu, Khofifah langsung bergerak mengumpulkan uang yang dipecah menjadi Rp 20 ribuan. Lalu masuklah Khofifah ke pelosok kampung-kampung kumuh untuk membagikan ‘zakatnya’ Gus Dur kepada orang-orang miskin.

“Saya tahu karena pagi-pagi Bu Khofifah mau pergi, lalau saya tanya mau kemana? Katanya mau bagi-bagi ‘zakatnya’ Gus Dur. Mungkin Gus Dur lupa zakat jadi harus dizakati,” ujarnya menirukan jawaban Khofifah kala itu.

Sedekah yang dibagikan Khofifah kala itu total ada Rp 60 juta yang dipecah menjadi Rp 20 ribuan. Uang itu disiapkan Khofifah bersama Rizal Ramli yang waktu itu menjabat Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) di Kabinet Gus Dur.

Sementara Khofifah mengisahkan, uang zakat Gus Dur itu dibagikan selama hampir dua bulan. “Insyaallah Pak Dr Rizal Ramli, tak ada satu lembar pun yang masuk ke kantong saya. Semuanya saya bagi dalam waktu hampir dua bulan,” kata Khofifah ke Rizal menjawab testimoni Mahfud.

“Tiap hari saya berkeliling dari kampung ke kampung. Teman-teman saya juga saya minta berkeliling. Saya bilang: Ini sedekahnya Gus Dur ya, doakan Gus Dur ya,” cerita Khofifah.

Lewat sedekah itu, Khofifah mengaku memang berharap bisa memberikan perlindungan keselamatan bukan kepada Gus Dur semata, tapi bangsa dan negara Indonesia agar dijauhkan dari sifat-sifat hasut, dengki, “Dan dijauhkan dari orang-orang yang ingin melakukan sesuatu secara destruktif,” jelasnya.

Bagi Khofifah, tidak seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) mengetahui secara detail persoalan kebangsaan saat itu. Maka hal sedekah yang dibagikan sesungguhnya bagian dari ikhtiar bersama.

21 Bulan Memimpin

Namun, ikhtiar itu ternyata tidak bisa menyelamatkan Gus Dur dari serangan-serangan lawan politiknya kala itu. Genap 21 bulan memimpin Indonesia, atau tepatnya tanggal 23 Juli 2001, Gus Dur resmi lengser dan digantikan wakilnya, Megawati Soekarnoputri.

“Hari ini (tadi malam-red) delapan tahun Gus Dur meninggalkan kita, tapi pikiran-pikiran besar Gus Dur Insyaallah tetap bersama kita dan seluruh warga bangsa Indonesia,” kata Khofifah menuntaskan ceritanya.

“Saking inginnya Bu Khofifah menyelamatkan Gus Dur. Gus Dur sendiri tenang-tenang saja. Bahkan waktu Gus Dur jatuh pada 23 Juli (2001) saya sedang diutus untuk meresmikan Universitas Madura,” kata Mahfud MD.

 Keberhasilan Ekonomi Era Gus Dur

Sedangkan Dr Rizal Ramli saat testimony, banyak membeberkan keberhasilan ekonomi era Presiden Gus Dur. Tidak sedikit yang menganggap kenaikan tunjangan PNS menyebabkan inflasi di negara Indonesia. Namun sebaliknya, menurut Rizal, menaikkan tunjangan PNS dapat meningkatkan daya beli masyarakat, menjadi solusi peningkatan ekonomi di Indonesia.

Dalam peringatan Haul ke-8 Gus Dur, Kamis (28/12) malam di Tebuireng, Jombang, Rizal Ramli memberikan kesaksiannya sebagai sahabat dari Presiden ke-4 Indonesia itu. Sebagai sahabat Gus Dur, Rizal menceritakan berbagai pengalaman dan peristiwa bersama Gus Dur dalam pemerintahan. Gus Dur memberikan mandat kepada Dr Rizal Ramli sebagai ketua Bulog. Ia dipercayai untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia.

“Di luar perjuangan Gus Dur sejak muda soal demokrasi dan pluralisme, banyak sekali prestasi pemerintahan yang diraih oleh Gus Dur dalam kurun waktu yang singkat, yakni 2 tahun,” jelas lelaki kelahiran Padang, Sumatera Barat, itu.

Memang banyak sekali prestasi yang dimiliki Gus Dur selama menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-4. Berikut adalah beberapa prestasi yang diraih Gus Dur bersama dengan Dr Rizal Ramli:

– Harga beras stabil

– Beras yang dipasarkan adalah beras produk lokal. Bukan beras hasil impor negara lain

– Ekonomi Indonesia maju dari yang minus 3 hingga plus 7,5% kurun waktu 2 tahun

– Utang berkurang USD4,5 miliar. Baik dengan suap, utang dengan utang, dan suap baik dengan utang mahal dengan utang murah

– Ekspor naik menjadi 2 kali lipatnya

– Beras dan pangan stabil

– Peningkatan gaji PNS menjadi 2 kali lipat

– Ekonomi pulih kembali

– Modal PLN naik dari minus 9 triliun menjadi 104 triliun

– Utang harga bikin listrik berkurang dari 85 miliar menjadi 35 miliar. Mendapat potongan 50 miliar

– Proyek Pak Habibie rugi ratusan miliar, menjadi untung 14 miliar dalam kurun waktu 2 tahun.

Semboyan Gus Dur

Mengapa prestasi-prestasi di atas bisa ditorehkan oleh Gus Dur dan orang-orang kepercayaannya? Dalam hal ini, mantan Kepala Badan Urusan Logistik itu menuturkan penyebabnya ialah karena Gus Dur memiliki semboyan selama itu rasional maka lakukan saja. “Hal ini yang membuat kami bekerja dengan baik tanpa ada bisikan sana sini. Dan Gus Dur selalu mengambil orang-orang yang terbaik,” ungkapnya.

Selain lingkup pemerintahan, Dr Rizal Ramli menceritakan beberapa peristiwa sebelum Gus Dur pergi, yakni ketika Ia dirawat di RS Ciptomangunkusumo. Saat itu Rizal Ramli masuk ke kamar Gus Dur. “Rizal, saya itu lebih sehat daripada kamu,” ungkap Gus Dur kepada sahabatnya itu.

Pernyataan Gus Dur dijawab oleh Rizal Ramli, “Ah, yang bener Gus. Buktinya saya jalan-jalan dan Gus Dur tiduran di situ.”

“Saya setiap seminggu dua kali cuci darah. Darah saya bersih. Nah kamu darahnya kotor,” tukas Gus Dur pada Rizal Ramli.

Perisitiwa lain mendekati kepergian Gus Dur, ketika Dr Rizal Ramli mendatangi bersama kawan-kawannya di RS Cipto. Gus Dur mengatankan, “Rizal saya sebentar lagi akan naik pangkat.” Ungkapan itu belum sepenuhnya dimengerti oleh Rizal Ramli, “Maksud Gus Dur naik pangkat?”

Gus Dur menjawab, “Ya saya mendapat penugasan dari Allah untuk naik pangkat. Saya akan gantikan SBY.” Namun nyatanya percakapan tentang naik pangkat itu bukan dalam hal pemerintahan, melainkan Gus Dur naik pangkat dipanggil oleh Allah untuk menjadi wali ke-10.

‘Dagelan’ untuk Gus Dur

Di akhir pidatonya, Rizal Ramli mempersembahkan sebuah dagelan kepada Gus Dur. Dalam ulasannya itu, Rizal mengungkapkan, di Surga wakil dari negara-negara di seluruh dunia menghadap Allah dan protes. Mereka dari Skotlandia, Norwegia, Denmark, Swedia, dll. Semua protes ke Allah.

Allah tidak adil kita terus dikasih matahari dan bulan. Harus menanam tanaman makanan dalam 3 bulan harus ‘diempet’ 1 tahun. Negara kesayangan Allah, Indonesia, matahari sepanjang tahun, tapi rakyatnya, tidak semaju dulu.

Dari Australia juga protes. Allah tidak adil. Karena tiga perempat dari Australia gurun pasir, angkat tangan tidak cukup buat minum. Kita harus menampung air hujan biar cukup buat minum. Buat peternakan pertanian. Negara kesayangan Allah, Indonesia, hujan gak habis-habis sampai banjir.

Dari Jepang, Korea, dan Taiwan protes. Kita tidak ada sumber daya alam. Negara kesayangan Allah Indonesia, sumber daya alamnya luar biasa. “Kita beli biji besi. Beli gas dari Indonesia. Lalu kami olah menjadi plastik dan dijual lebih ke Indonesia, kita kaya-raya. Tapi kita tidak punya sumber daya alam.”

Allah menjawab, “Memang saya sayang sekali Indonesia. Saya kasih matahari sepanjang tahun supaya bisa menanam apa pun. Saya kasih hujan yang melimpah supaya bisa menjadi sumber menanan apa pun. Sumber daya alam paling hebat. Rakyatnya baik-baik tapi mohon maaf saya belum pernah kasih Indonesia pemimpin yang baik, kecuali Bung Karno dan Gus Dur.”

Kenapa Allah tidak beri pemimpin yang hebat? Karena rakyatnya setiap Pilkada atau yang disebut Gus Dur dengan Pilkadal, rakyatnya berdoa begini, ‘Ya Allah berikan kami uang seratus ribu”.

“Semoga kita tidak berdoa seperti itu. Mari berdoa meminta pemimpin yang amanah, pemimpin yang hebat. Yang bisa memakmurkan bangsa Indonesia, yang bisa membuat  Indonesia menjadi negara yang disegani di seluruh dunia,” ujar Rizal. rul, mer, tbo

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry