Hasto (kiri FT/TEMPO.CO) dan Gus Ali. (FT/BMJT)

SURABAYA | duta.co – H Ali Azhar, sahabat Khofifah mengaku kaget membaca pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di media massa, termasuk duta.co, bahwa mundurnya Abdullah Azwar Anas dari pencalonan wakil gubernur Jatim merupakan skenario politik pihak lawan yang disebutnya ‘pihak sana’.

“Hati-hati bicara! Menuding pihak lawan atau pihak sana, itu sama artinya mengatakan pasangan Khofifah-Emil, karena hanya ada pasangan ini, sekarang. Ini Jawa Timur Bung! Ingat yang berangkat sama-sama kader NU, jangan gunakan politik fitnah, ditertawai orang,” jelas Gus Ali kepada duta.co Jumat (5/1/2018) menanggapi pernyataan Hasto Kristiyanto.

Seperti diberitakan, menurut Hasto,  mundurnya Anas juga merupakan skenario pihak sana. “Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui rekayasa pelanggaran moral, isu korupsi,  dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah-belah antara calon dan parpol pengusungnya,” kata Hasto, Jumat (5/1).

Dikatakan Hasto, pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Anas yang diusung PDIP memiliki wawasan luas. Mereka hadir merepresentasikan kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat. Karena itu potensi menangnya sangat besar.

Masih kata Hasto, ‘pihak sana’ berusaha keras secara sengaja dan sistematis mencoba menurunkan elektabilitasnya. Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui rekayasa pelanggaran moral, isu korupsi. Termasuk ujaran kebencian dan memecah-belah antara calon dan Parpol pengusungnya.

Tudingan Hasto ini dinilai Gus Ali impossible, tidak masuk akal. Pihaknya justru kasihan sama Abdullah Azwar Anas. Kalau benar, sekali lagi, kalau benar dia mundur atau terpaksa harus mundur, jelas ini korban arogansi politisi dalam mencari alibi.

“Terlalu mahal ‘ongkos’ yang harus dia bayar. Dia dikorbankan. Ibarat lagu ‘Kau yang Memulai, Kau yang Mengakhiri’, tetapi, Orang Lain Kau Suruh Mengakui. Jahat sekali,” jelas Gus Ali dengan nada serius.

Memang, menurut salah seorang pengusaha property ini, modus politik seperti ini, tidak semua orang mampu memahami. “Tetapi, saya yakin, tidak terlalu sulit bagi politisi santri untuk mengendus apa sesungguhnya yang terjadi,” tutupnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry