Salah satu 'kesalahan teknis' KPU yang beredar di media sosial. Hoax apa asli? (FT/IST)

JAKARTA | duta.co – Ketika publik mengkritisi kinerja KPU yang salah memasukkan angka, tiba-tiba Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membelanya dengan menyebut kesalahan teknis.

Kepada awak media Hasto mengatakan: “Ya kesalahan aritmatik teknis. Itu kan semua bisa diperbaiki,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Pembelaan Hasto ini mendapat serangan balik sejumlah tokoh. Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi menanggapi santai. “Tentu saja Hasto harus membela KPU, pasang badan untuk melindungi KPU,” katanya.

Mengapa? “Apa yang dilakukan KPU saat ini menguntungkan bagi Jokowi dan partainya,” pungkasnya.

Chusnul Mar’iyah, Mantan Komisioner KPU juga heran dengan pernyataan salah teknis ini. Menurutnya, kalau salah teknis mestinya acak. “Salah teknis kok cuma 02 (yang dirugikan),” katanya dalam dialog dengan TvOne, Jumat (19/4/2019) sore.

Sebelumnya, viral screen capture perbedaan hasil perhitungan C1 yang diunggah akun bernama Seyo Tuhu @SetyoTu39451344. Unggahan itu lantas di-retweet akun Twitter milik Partai Gerindra @Gerindra.

Dalam Form C-1 Plano tercantum pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin memperoleh 26 suara, dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapat 141 suara.

KPU pun langsung merespon dengan memperbaiki kesalahan input tersebut. Terlebih kesalahan itu sendiri terjadi pada data 5 C1 dari lima TPS yang ada di 5 provinsi. Diantaranya 1 TPS di Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur. (net,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry