Direktur Analisis Arci, Denny Fahrian, memaparkan hasil survei Pilkada Lamongan 2024, L di Aula Dapur Kopi Lamongan, Kamis (3/10/2024).

LAMONGAN | duta.co – Mendekati pelaksanaan Pilkada Lamongan 2024, yang digelar pada 27 Nopember, masing – masing pasangan calon (paslon) saling ngotot dalam mencari dukungan. Ini terlihat, elektabilitas kedua paslon bupati – wakil bupati Abdul Ghofur-Firosya Shalati (Bagus) maupun Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara (Yes – Dirham) sama sama naik. Demikian hasil survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), yang diungkap Direktur Analisis, Denny Fahrian, di Aula Dapur Kopi Lamongan, Kamis (3/10/2024).

Denny Fahrian menyampaikan, dari survei yang dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 27 September tersebut, menunjukkan bahwa elaktabilitas kedua pasangan calon mengalami peningkatan begitu signifikan.
Elektabilitas pasangan nomor 1 Ghofur-Shalati (Bagus) saat ini mencapai 30,5 persen. “Angka tersebut mengalami kenaikan sebasar 15,6 persen dari survei periode Juli lalu, yang masih berada di 14,6 persen,” katannya.

Disisi lain elektabilitas pasangan nomor 2 yakni Yes-Dirham, menyentuh 59,3 persen, mengalami peningkatan sebesar 12,1 dari sebelumnya berada di 47,2 persen. “Jadi elektabilitas kedua paslon saling meningkat,” kataanya..

Peningkatan elektabilitas masing-masing kandidat ini, kata Denny, dipengaruhi sejumlah faktor. Termasuk mengerucutnya kandidat, dari yang sebelumnya masih ada beberapa nama lain, seperti Suhandoyo, Debby Kurniawan, Ahmad Sandi, Abdul Rouf hingga Dyah Roro, kini hanya ada dua pasangan. “Selain itu pergerakan dari masing-masing Paslon dalam melakukan sosialisasi juga berpengaruh. Termasuk aktivitas di media sosial,” ungkapnya.

Meski demikian, lanjut Denny, potensi masyarakat Lamongan untuk mengubah pilihannya masih cukup besar. Hal itu tergambar dari jawaban responden ketika diberikan pertanyaan apakah sudah mantap dengan pilihannya saat ini. Jawabannya sebagian besar menjawab bahwa pilihannya masih bisa berubah.

“Yang menjawab mungkin berubah sebesar 63,6 persen, kemudian yang sudah kantap dengan pilihannya sebesar 21,8 persen. Sedangkan 14,6 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,” ujarnya.

Disinggung lebih lanjut, Denny mengaku, dengan demikian, dalam waktu 51 hari jelang pelakasanaan Pilkada, elektabilitas kedua Paslon masih berpotensi mengalami perubahan. Kalaupun ada kenaikan, kata dia, tidak signifikaan. Bahkan, lanjut dia lagi, tidak menutup kemungkinan justru mengalami penurunan. “Itu terggantung strategi masing – masing paslon dalam mengamankan dan mencari dukungan,” katanya.

Ditambahkan Denny, keberhasilan masing-masing Paslon dalam mengamankan suara yang masih menganbang, akan menjadi salah satu kunci dalam memenangkan Pilkada. “Mayoritas masyarakat yang belum yakin dengan pilihannya, baru akan menetukan pilihan pada 2 hari sebelum pencoblosan, yakni sebesar 35,2 persen. Kemudian yang menentukan pilihan dalam masa kampanye sebesar 23,6 persen dan seminggu sebelum pencoblosan 20,7 persen,” kata Denny. (dam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry