Ketua Pemenangan Pemilu DPC PDIP Jombang, Cakup Ismono. (DUTA.CO/IST)

JOMBANG | duta.co — Tekat PDIP Jombang mengambil alih kepemimpinan semakin kuat. Momen Pilbup Jombang 2018 tidak boleh terlewatkan. Seluruh kader berjibaku untuk merebut kembali kursi Jombang-1.

“Kondisi Jombang sekarang semakin timpang. Di sektor ekonomi masyarakat kecil kian terpinggirkan,” demikian disampaikan Cakup Ismono, Ketua Pemenangan Pemilu DPC PDIP Jombang, kepada Duta.co, Jumat (12/1/2018).

Pilbup 2018, PDIP Jombang mengusung Kombes Syafi’i-Khoirul Anam. Sebelum didaftarkan ke KPU Jombang kemarin, seluruh pengurus partai mengikuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus), disusul deklarasi pasangan calon dengan partai koalisi, baru mendaftar ke KPU Jombang.

“Hasil Rekercabsus ini menjadi panduan untuk dilaksanakan, dilanjutkan Raker Ancabsus ke 21 PAC, setelah itu calon diberi kebebasan anjangsana, ke mana saja, termasuk ke masyarakat, tokoh agama berdasarkan visi misinya,” tambah Cakup Ismono, saat mengikuti Rakecabsus di Hotel Yusro, Jombang.

Dijelaskan Cakup, bahwa mengambil alih kepemimpinan Jombang adalah sebuah keharusan. Ini terkait visi-misi partai, di antaranya tugas membenahi berbagai sektor kehidupan.

Dalam kacamata PDIP, kondisi Jombang sekarang semakin timpang. Potensi Jombang tidak tergali dengan baik, salah satunya sektor pertanian.

“Jombang sebagai penyangga pangan Indonesia bagian timur, sekarang tidak maksimal. Nasib petaninya masih terseok-seok,” katanya.

Di sisi lain, tambah Cakup, nasib usaha kecil dan menengah (UKM) kian termarginalkan.

“Sekarang ini kondisi UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) belum berdaya. Akses permodalan mereka harus dipermudah, berikan  pembinaan dalam arti peluang pasar, karena mereka terdesak oleh tumbuh pesatnya pasar modern. Harus ada proteksi atau perlindungan bagi mereka,” katanya lagi.

Cakup yakin, dengan kemenangan Kombes Syafi’i-Khoirul Anam, maka, Jombang akan menjadi daerah yang adil, makmur dan sejahtera bagi rakyatnya.

“Inilah yang diinginkan PDIP, dan ini pula yang diinginkan warga Jombang,” ujarnya.

Bicara soal Kombes Syafi’i, Cakup optimis sosok baru ini akan mudah menata kembali Jombang. Apalagi yang bersangkutan memiliki background anggota Polri dengan tingkat kedisiplinan tinggi.

Di samping itu, Gus Syaf, panggilan akrab Kombes Syafi’i, jelas Cakup, adalah sosok yang dekat dengan ulama pesantren.

“Beliau juga santri, dekat dengan kalangan pesantren, dari Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, Rejoso sosoknya sudah tidak asing. Dengan begitu Gus Syaf bisa menggerakkan potensi yang ada, sehingga Jombang sebagai daerah nasionalis-religus bisa optimal memberikan perlindungan kepada rakyatnya,” pungkas Cakup. (muh)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry