TRENGGALEK | duta.co — Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 110 dimanfaatkan Plt Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin dalam membangkitkan kembali semangat warga Trenggalek untuk bangkit dari ketertinggalan di segala bidang.

Menurutnya, walau tidak terimbas secara langsung, serangan bom di Surabaya beberapa waktu yang lalu, justru menguatkan rasa persatuan dan kesatuan antar sesama dan umat beragama.

“Kita harus bangkit dan tidak boleh menyerah. Usaha dan niat baik yang sudah lama kita pupuk jangan sampai dirusak oleh orang-orang yang ingin memecah belah kerukunan sesama manusia. Kita harus bekerjasama dan berinteraksi antar masyarakat,” ujarnya, usai memimpin upacara Harkitnas di Alun-alun Trenggalek, Senin, (21/5/2018).

Agar rasa persatuan dan kesatuan antar sesama dan tidak mudah dipecah belah, dia memberikan contoh seperti halnya sapu lidi.

“Jika lidi-lidi tersebut tercerai berai maka sulit untuk mewujudkan persatuan, tetapi jika lidi ini dirangkai maka akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan sulit untuk dipecah belah,” ungkapnya.

Dalam upacara Harkitnas bertema “Pembangun Sumber Daya Manusia untuk Memperkuat Pondasi Bangsa di Era Digital”, Arifin juga mengingatkan betapa pentingnya untuk warga, khususnya generasi muda, agar cerdas saat mengakses media sosial, utamanya hasutan yang membuat orang atau kelompok bertikai.

“Momentum saat ini tidak boleh bertikai tapi harus bersatu. Media sosial menjadi wadah kreatif bagi generasi muda bukan sebagai akses yang memecah kedaulatan bangsa,” ucap Moch Nur Arifin saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Bahkan, Plt Bupati Moch Nur Arifin turut mengimbau pelajar SMP untuk dapat menyadarkan dan menasehati teman-temannya yang sudah terjerumus dengan hal-hal negatif saat mengakses media sosial.

“Pegang erat tali persahabatan kalian. Ingat, sejarah kita bukan sekadar pemberian tetapi dengan perjuangan. Harus bisa pertahankan itu semua,” pungkasnya. (mil/ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry