Tampak jutaan warga NU mengikuti istighosah kubro di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (9/4/2017) lalu. (FT/Twitter/Saefuluyun)

JAKARTA | duta.co – Seluruh Nahdliyin di Indonesia akan melantunkan Shalawat Nariyah dan istighotsah serentak dalam memperingati Hari Santri Nasional, Sabtu (21/10/2017) mendatang.

Kegiatan tersebut telah tersusun rapi dalam rangkaian acara yang digelar Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Shalawat Nariyah dibacakan pada 21 Oktober, jam 19.00 WIB. Pembacaannya serentak di seluruh Indonesia, di pondok-pondok pesantren, Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU),” ujar Ketua Hari Santri Nasional 2017, Ahmad Athoillah kepada media saat Kopdar Jurnalis dan Aktivis Sosmed untuk Hari Santri Nasional di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Ahmad mengatakan, pembacaan Shalawat Nariyah akan dipusatkan di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Jakarta. Masjid-masjid, majelis taklim, pondok pesantren yang terkoordinir dengan NU dan Kantor PCNU juga akan serempak membacakan Shalawat Nariyah sebanyak 444 kali. Setelah itu akan dilanjutkan dengan istighotsah serempak.

Tujuan pembacaan Shalawat Nariyah dan istighotsah, kata dia, sebagai ungkapan rasa syukur terhadap kemerdekaan negara Indonesia. Juga sebagai doa agar Indonesia dijauhkan dari paham-paham radikal dan perpecahan.

“Semangat hari santri berawal dari resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asyari, sehingga memunculkan perjuangan para santri,” ujarnya.

Menurut Ahmad, peringatan Hari Santri juga sebagai upaya memantapkan kembali resolusi jihad dengan menumbuhkan ruhul jihad. Pentingnya memperingati Hari Santri untuk mengingat jasa para santri dan ulama yang dulu berjuang untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (rol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry