dr. Nur Azizah A.S, Sp.KJ – Dosen Fakultas Kedokteran

HARI Kesehatan Mental sedunia diperingati setiap 10 Oktober sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.

Pada tahun ini, penulis mengangkat tema “One conversation can make a big difference” atau dalam bahasa Indonesianya, “Satu percakapan bisa membuat perbedaan besar.” Tema ini mengajak setiap orang untuk lebih terbuka dalam membicarakan kesehatan mental, baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan sekitarnya.

Kesehatan mental sering kali dianggap kurang penting dibandingkan kesehatan fisik, padahal keduanya saling berkaitan. Banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental enggan untuk berbicara atau mencari bantuan karena takut dihakimi atau dianggap lemah.

Padahal, satu percakapan sederhana bisa menjadi awal yang signifikan untuk memulai perubahan. Mendengarkan seseorang dengan penuh perhatian, menawarkan dukungan sekecil apa pun, bisa menjadi langkah pertama yang sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa 

Sering kali orang yang mengalami depresi, kecemasan, atau stres berat hanya membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan. Sebuah studi menunjukkan bahwa dukungan sosial, termasuk melalui percakapan yang empatik dapat membantu mengurangi gejala stres dan kecemasan.

Satu percakapan sederhana, seperti bertanya “Bagaimana kabarmu?” atau “Apakah ada yang bisa saya bantu?” bisa menjadi titik awal bagi seseorang untuk merasa dihargai dan tidak sendirian dalam mengatasi masalah mereka.

Percakapan mengenai kesehatan mental juga penting dalam menurunkan stigma yang masih melekat di masyarakat. Stigma tersebut masih membuat banyak orang takut untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan, sehingga seseorang cenderung memendam masalah tersebut sendiri.

Dengan mulai berbicara tentang kesehatan mental secara terbuka, kita bisa membantu mengurangi stigma dan membuat kesehatan mental menjadi topik yang lebih diterima.

Satu percakapan tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga diri kita sendiri. Ketika kita membuka ruang untuk mendengarkan dan memahami masalah orang lain, kita juga belajar untuk lebih peka terhadap emosi dan kesehatan mental kita sendiri.

Ini bisa membuat kita menjadi seseorang yang lebih empatik, lebih tenang dalam menghadapi tekanan hidup, dan merasa lebih terhubung dengan orang-orang di sekitar.

Jika Anda merasa seseorang di sekitar Anda sedang mengalami kesulitan, jangan ragu untuk memulai percakapan. Tidak perlu menunggu hingga mereka mencari bantuan. Satu kalimat sederhana, “Aku ada di sini jika kamu butuh bicara,” bisa membuat seseorang merasa jauh lebih baik dan didengar.

Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak perlu tindakan besar untuk membantu seseorang yang sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya. Satu percakapan sederhana, satu momen mendengarkan dengan penuh perhatian, bisa membawa dampak besar dalam hidup mereka.

Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia ini, mari kita lebih peka dan peduli, karena satu percakapan kecil bisa membuat perbedaan besar untuk siapapun yang ada di bumi ini. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry