KEDIRI | duta.co — Harga elpiji kemasan 3 kilogram menembus Rp 26 ribu di wilayah Kota Kediri. Untuk mendapatkannya pun sangat sulit.
“Padahal biasanya harga elpiji 3 kilogram hanya Rp 17 ribu per tabung. Paling mahal pun hanya Rp 18 ribu,” kata Jayus, warga RT 19 RW 03, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Kamis (26/9/2024).
Menurut dia, tidak hanya mahal, elpiji di daerahnya juga langka. Jayus mengaku, sudah berjalan dari kios ke kios maupun pengecer lainya untuk bisa mendapatkan satu tabung elpiji kemasan 3 kilogram.
“Tapi kosong semua,” ujarnya.
Kondisi itu sudah terjadi hampir sepekan ini. Sekarang, dirinya bingung harus mengadu kemana perihal kelangkaan elpiji 3 kilogram di wilayahnya.
“Ya, sementara ini, saya dan sejumlah tetangga memilih memanfaatkan arang serta kayu bakar dengan pelengkap angklo untuk memasak,” keluhnya.
Jayus juga mengaku, kelangkaan yang sama juga terjadi di wilayah Bandar Kidul.
“Mencari elpiji 3 kilogram sekarang susah sekali,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Wahyu Kusuma, mengatakan, pihaknya berjanji akan segera melakukan koordinasi dan menyampaikan ke Pertamina
“Karena jalur distribusi dan harga di bawah kendali pertamina,” kata Wahyu.
Sekadar diketahui sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus bersama Pemkot Kediri, sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan LPG, toko kelontong dan restoran pengguna gas LPG. Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di Kota Kediri. Tapi, sidak yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan yang masih mengeluhkan kelangkaan dan naiknya haga elpiji 3 kilogram. (bud)