PROBOLINGGO | duta.co – Naiknya harga beras di pasaran akhir-akhir ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melakukan operasi pasar murah. Melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUP) setempat, Pemkot menjual beras dengan harga murah.
Pemkot menggelar operasi pasar murah di Kecamatan Mayangan untuk warga yang berada di lima kelurahan. Operasi pasar itu dibuka sejak Selasa (14/2/2023) hingga Kamis (16/2/2023).
Terdata hari ini sebanyak 657 orang, Rabu (15/2) ada 695 orang dan Kamis 788 orang. Total 2.140 orang warga Kecamatan Mayangan memperoleh beras murah dari Bulog.
Operasi pasar ini diperuntukkan bagi warga yang memiliki kartu pendalungan/kartu bestari. Pembelian beras maksimal sebanyak 10 kg per orang dengan harga Rp 43.000 per 5 kg.
“Kalau di luaran (harga beras per 5 kg) kisaran Rp 52 ribuan (tergantung merk). Alhamdulillah sekali terbantukan, 10 kg ini harganya Rp 86 ribu. Semoga rejekinya pak wali (Habib Hadi Zainal Abidin) dilancarkan,” kata Nizha Zarkasi, warga Kelurahan Mangunharjo.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin terus berupaya menstabilkan harga beras agar tidak ada gejolak.
“Operasi pasar murah seperti ini bagian dari upaya itu,” jelas Habib.
Sementara itu, Kepala DKUPP, Fitriawati menuturkan, pihaknya akan menggelar kembali operasi pasar murah semacam ini.
“Kami selesaikan dulu sejumlah 75 ton. Kalau masih dibutuhkan operasi pasar lagi, akan kita adakan lagi sampai harga beras stabil,” tutur Fitri.
Ia menambahkan, secara nasional stok beras terbatas sehingga harganya naik, namun khusus untuk Jawa Timur produksi beras masih mencukupi untuk warganya. Dan adanya penjualan beras murah ini salah satu upaya agar stok beras di masyarakat tetap terjaga sehingga harganya stabil dan bisa menekan laju inflasi. hul