PEDAGANG : Pedagang ayam di pasar Sepanjang. Harga ayam di pasar tetap tinggi tidak sebanding dengan turunnya harga ayam di peternak. (duta.co/fitra)

SURABAYA | duta.co –Anjloknya harga ayam dalam sebulan terakhir membuat para peternak merugi besar. Bahkan banyak peternak di sejumlah pusat peternakan ayam membagikan ayam siap panen gratis sebagai protes kepada pemerintah yang tidak sigap mengansipasi turunnya harga ayam di peternak.

Ironisnya ketika harga ayam di tingkat peternak anjlok drastis, tidak terjadi di pasar harga relatif tinggi meski lebih murah dari sebelum Lebaran. Efek dari anjloknya harga ayam di peternak, ternyata tidak terlalu berpengaruh harga pasar. Harga di pasar sendiri rata-rata Rp28.000 sampai Rp30.000 per kilonya.

Turunnya harga ayam di pasar tentu saja membuat  penjual senang. Harga murah penjualan bisa meningkat. “Kita kan penjual senang mas kalau harganya murah,” ujar Choirul seorang penjual ayam di pasar Sepanjang, Sidoarjo.

Ia menambahkan harga ayam di peternak hanya kisaran Rp8.000 sampai Rp10.000 per ekornya. Diduga penyebabnya adalah adanya kelebihan stok atau over supply di tingkat peternak.

“Kemarin kan ada di berita soal harga ayam yang murah karena kelebihan stok, bahkan ada yang unjuk rasa ,” ujarnya.

Anjloknya harga ayam membuat para peternak melakukan unjuk rasa dengan membagi-bagikan ayam secara gratis di jalan-jalan.  “Mereka bagi-bagi di jalan waktu harganya murah.Belakangan ini lagi naik 2.000 per harinya mas” ujarnya. Harga ayam sekarang Rp 32.000 per kilonya dan punya potensi untuk terus naik, “ tambah pria 30 tahun itu.

Dan kenaikan harga tidak mengurangi minat para pembeli untuk membeli ayam di pasar. “Biasanya kalau ramai itu pagi dan sore sekitar jam 15.00 wib. Ramainya juga bisa tergantung momen seperti waktu lebaran dan saat ada yang hajatan” ungkap ayah satu orang anak itu.

“Sehari bisa habis tiga kwintal ayam, kadang lebih kadang di bawah” tambahnya.

Choirul menambahkan ayam yang ia jual didapatkan dari distributor di daerah belakang pasar Sepanjang.

“Distributornya tidak punya peternakan, tapi mereka juga dapat dari peternak yang ada di Jawa Tengah. Ada yang dar Semarang, Lembang dan Tuban,” ujarnya.

Total Kerugian Peternak

Dikutip dari katadata.co.id, harga ayam yang anjlok membuat para peternak rugi mencapai 700 Miliar per bulan. Sekjen Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi menyatakan, para peternak mandiri kecil rata-rata memproduksi sekitar 14 juta ekor per minggu atau 20% dari total produksi nasional. Dari angka tersebut, dia mengkalkulasikan kerugian tadi.

“Itu rugi yang ditanggung oleh seluruh peternak mandiri kecil” ujarnya .

“Sebenarnya sudah agak lama sekitar 9 atau 10 bulan ini anjloknya” ucap Supardal, seorang peternak di Jogjakarta. Harganya juga naik turun, begitu harganya naik langsung turun lagi tambahnya. “Nah waktu lebaran ini turunnya sangat drastis, bahkan sampai segitu rendahnya” ujarnya.  (fit/ibn/imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry