PILBUP : Foto yang beredar di kalangan kyai kampung (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co –  Ada kejadian menarik usai didirikan Salat Jumat Berjamaah, (10/07) di salah satu masjid di Wilayah Semen Kabupaten Kediri, sejumlah takmir masjid terlihat menunjukkan foto dari telepon genggam miliknya. “Wah kalau Gus Makmun macung Bupati, saya setuju dan siap mendukung beliau,” demikian kutipan obrolan para kyai kampung ini. Namun sayangnya, saat foto tersebut dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, tidak lain Ketua PCNU Kabupaten Kediri, KH. Muhammad Makmun Didapat penjelasan bahwa sebenarnya itu merupakan foto lama, dirinya belum tahu siapa yang membuatnya kemudian beredar luas bukan hanya dikalangan NU.

Suhu politik di Kabupaten Kediri terasa kian menghangat, setelah Hanindhito Himawan Pramono dan Dewi Maria Ulfa, merupakan putra sulung Menteri Sekretaris Kabinet RI dan pasangannya Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Kediri, dipastikan telah mengantongi Surat Rekomendasi dari sejumlah partai besar. Hal ini mengutip pernyataan Plt. Ketua DPC PDI Perjuangan, Budi Sulistyono, bahwa Mas Dhito – Dewi telah mengantongi rekom dari PDIP, PKB, Golkar, PAN, Demokrat dan PPP.

“Bila kemudian terjadi calon tunggal atau tidak, kita tidak mengetahui untuk partai – partai lain yang mungkin mengusung pasangan calon lainnya. Yang dibutuhkan menjalin hubungan erat antara rakyat dengan pemimpinnya, ini yang mendesak. Selama ini seperti ada gap, antara pimpinan daerah dengan yang dipimpin, kemudian pemerintah daerah dengan rakyatnya,” jelas Mbah Kanang, sapaan akrab Plt. Ketua DPC PDIP yang juga menjabatan Bupati Ngawi saat ini.

Dia kemudian membandingkan dengan selama memegang pemerintahan di Ngawi. “Ini masyarakat tidak diapa-apakan, suruh mencari uang sendiri mereka diam, beda dengan Ngawi track-nya jelas. Bayangkan jika Kediri ditata oleh seorang pemimpin yang baik, seperti tempat wisata atau bandara. Insya Alloh pasangan ini sudah fix, termasuk berpasangan dengan Dewi selain rekomendasi dari PKB juga rekomendasi dari luar partai,” terangnya.

Namun apakah ini kerjaan buzzer atau memang bentuk keresahan Jamiyyah Nahdlatul Ulama, nama Gus Makmun kini hangat diperbincangkan. Setelah bentuk ketegasannya meminta pengurus Fatayat mengosongkan ruangannya dari Gedung PCNU, berada di Jl. Imam Bonjol Kota Kediri. Disusul kemudian, pernyataan beliau bahwa Gedung DPC PKB Kabupaten Kediri yang selama ini ditempati partai ini, merupakan aset milik NU Kabupaten Kediri.

“Itu merupakan foto sudah lama, memang benar ada sekelompok masyarakat yang telah menghubungi saya menyampaikan keresahannya. Mereka berharap melalui organisasi NU, untuk bersama – sama bekerja dan mengabdikan diri mewujudkan Kabupaten Kediri yang lebih baik. Kami sampaikan terima kasih masukkan tersebut, namun seperti yang semua ketahui. Saya ini buta masalah politik ataupun pemerintahan,” terang Gus Makmun. (nng)