LAWAN API: Tampak suasana pembekalan cara mengantisipasi kebakaran jelang kepindahan ke gedung baru PN Surabaya. (Duta.co/Henoch Kurniawan)
LAWAN API: Tampak suasana pembekalan cara mengantisipasi kebakaran jelang kepindahan ke gedung baru PN Surabaya. (Duta.co/Henoch Kurniawan)

SURABAYA | duta.co – Tidak lama lagi, gedung baru Pengadilan Negeri (PN) Surabaya rampung pengerjaannya. Ketua PN Surabaya Sujatmiko mengatakan gedung berlantai enam itu akan segera difungsikan setelah pengerjaannya mencapai 100 persen.

“Februari 2017 selesai, dan akan segera kita fungsikan. Kita akan pindah ke gedung yang baru,” terangnya, Minggu (29/1). Gedung yang dibangun dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini, terletak tak jauh dari kantor lama, masih satu komplek dan bersebelahan.

Sebelum pindahan kantor, Sujatmiko pun memikirkan segala kemungkinan yang terjadi saat transisi, salah satunya terjadinya bencana kebakaran. Bersama Dinas Kebakaran setempat, Sujatmiko menggelar sosialisasi penanggulangan kebakaran yang diikuti sebanyak 160 pegawai yang bertugas di pengadilan, Jumat (27/1).

Oleh instruktur yang didatangkan dari Dinas Kebakaran Pemkot Surabaya, satu persatu pegawai pengadilan, baik itu hakim, panitera, staf, honorer maupun ketua PN sendiri, dibekali cara yang harus dilakukan ketika bencana kebakaran terjadi.

Tak hanya secara teori, peserta sosialisasi juga diminta untuk mempraktekan cara yang sebelumnya sudah dituntun oleh instruktur. Arif Budiarto, Kabid Diklat dan Pelatihan Dinas Kebakaran Pemkot Surabaya mengatakan, sosialisasi ini penting untuk diberikan kepada seluruh pegawai di PN Surabaya sebelum menempati kantor baru.

“Mengingat pengadilan adalah objek vital, yang setiap harinya banyak masyarakat serta pegawai  yang melakukan aktifitas disini. Sosialisasi penanggulangan kebakaran ini kita nilai perlu dilakukan. Hal ini untuk meminimalisir besarnya resiko, korban serta kerugian apabila bencana kebakaran terjadi,” terang Budi disela acara sosialisasi.

Ia pun mengklaim, berkat upaya sosialisasi yang belakangan ini inten pihaknya gelar, hal itu berdampak positif. “Berkat sosialisasi, terjadinya bencana kebakaran dapat ditekan. Berdasarkan data kami, pada tahun 2015 terdapat sekitar 600 kejadian kebakaran. Setelah sering dilakukannya sosialisasi, pada 2016 kejadian kebakaran dapat ditekan hingga 50 persen, yaitu 300 kejadian,” tambah Budi.

Sosialisasi dibarengi praktek bersama penanggulangan kebakaran ini, dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dan baru berkahir sekitar pukul 15.30 WIB.

Pada kesempatan ini, Dinas Kebakaran juga memaparkan hal-hal yang perlu dilengkapi kantor-kantor dengan bangunan berkontruksi tingkat terkait upaya ideal menangani penanggulangan bencana kebakaran.

PN Surabaya, dalam hal ini, dinilai sudah hampir memenuhi standarisasi dpenanggulangan kebakaran. Yaitu pengadaan tangga arurat, Hidrant, sprinkler dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang diletakan pada jarak 20 meter ditiap titik sisi gedung.

“Cuma untuk penggadaan APAR ini kita yang belum memenuhi standard. Jarak APAR yang tersedia di pengadilan lebih dari jarak standar yang ditentukan. Nantinya kita akan upayakan untuk memenuhi standard sesuai yang ditentukan Dinas Kebakaran,” tambah Sujatmiko. eno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry