PASURUAN | duta.co – Upaya sosialisasi program ‘Wakmuqidin’ (Wayae Kumpul Mbangun TPQ dan Madin), terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, dengan berbagai cara kepada masyarakat luas. Seperti gelar jalan sehat bersama warga Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, di lapangan A Yani, Grati, Sabtu (13/4/2019) pagi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pasuruan, Munif mengatakan, kegiatan jalan sehat Wakmuqidin ini, tidak menggunakan anggaran APBD. “Kegiatan ini murni hasil urunan dengan dinas lainnya seperti Dispendik dan pihak Kemenag Kabupaten Pasuruan. Alhamdulillah kegiatan sudah berjalan dua kali ini,” ujar Munif, pada Duta, Minggu (14/4/2019).
Sementara itu, Bupati Irsyad mengatakan, program Wakmuqidin merupakan salah satu program kerja Pemkab Pasuruan untuk membangun madrasah sebagai salah satu tempat pendidikan yang mendidik anak bangsa agar berakhlakul karimah.”Kami berharap program Wakmuqidin ini jadi bagian dari pendidikan berkarakter yang diterapkan sejak dini pada anak-anak,” papar dia.
Dengan program ini, Irsyad berharap agar pendidikan Madrasah Diniyah (Madin) ini bisa menghasilkan putra putri bisa diharapkan untuk bangsa.”Kami berharap program ini bisa menjadi sinergi antara pembelajaran yang mengarah pada kecakapan akademik dan kognitif dengan pembelajaran yang membentuk kecakapan efektif dan spiritual peserta didik,” harap Irsyad.
Yang menariknya, salah satu Ustadz dari Madin Watu Gong, Kecamatan Kejayan, yang memperoleh hadiah sepeda gunung seusai diundi nomor pesertanya ternyata ditolaknya. Bahkan dengan nada polos, sang Ustadz minta digantikan kipas angin, lantaran di madrasahnya tak mampu membeli kipas angin. “Kalau boleh usul, apa bisa sepeda minta ganti kipas angin,” pintanya.
Ia beralasan selama ini di tempat madrasahnya tak punya kipas angin, lantaran daerahnya sangat panas. Spontan usulan itupun disetujui Bupati Irsyad, dan Gus Irsyad memberikan tambahan bantuan 5 buah kipas angin. Tentu saja sikap polos sang Ustadz, banyak peserta lainnya, khususnya para Ustadzah, trenyuh dan banyak yang meneteskan air mata. (dul)
