(ki-ka) Hermin Harsono PJS Direktur PT Vitapharm dan Yusuf Wiharto Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur dengan produk terbaru Viva yang dirilis di pasar. (imam/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Selama masa panemi covid-19 sejak Maret 2020 lalu Industri kosmetik mengalami dinamika yang dinamis. Bagaimana tidak, poduk yang sebelum pandemi covid-19 tidak menjadi andalan dan member kontribusi besar menyodok menjadi penyumbang omset penjualan perusahaan.

Seperti dikatakan Hermin Harsono PJS Direktur PT Vitapharm, produsen Viva Kosmetik produk skincare untuk perawatan selama pandemi mengalami pertumbuhan bagus. Kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan melawan pandemi covid-19 menjadi faktor utama meningkatnya penjualan produk skincare untuk perawatan.

“Sepanjang tahun industri kosmetik terus bertumbuh. Bahkan sejak pandemi Maret 2020, industri komsetik tetap tumbuh dengan adanya perubahan kontribusi produk dalam omset penjualan perusahaan,” jelas Hermin Harsono PJS Direktur PT Vitapharm didampingi Yusuf Wiharto Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur disela Rakernas Viva 2023 kemarin.

Hermin Harsono menambahkan ditengah terus tumbuhnya industry kosmetik, banyak saat ini bukan hanya pabrikan bahkan skala UMKM yang mengluarkan produk dengan banyak merek yang beredar di pasaran. Untuk menghadapi ssemua itu, Viva terus melakukan inovasi dengan mengelurkan produk sesuai kebutuhan konsumen.

“Produk baru untuk skincare dan dekoratif yang banyak diriis tahun ini. Ada 15 produk yang sudah dikeluarkan Viva di sepanjang tahun 2022 ini,” jelas Hermin Harsono.

Hermin Harsono menjelaskan tujuan rakernas agar supaya kita dapat mengetahui kinerja tahun berjalan, dan proyeksi tahun kedepan. Pertumbuhan kinrja selama Bulan Januari – September 2022  Viva tumbuh single digit. Sampai akhri tahun optimistis karena sepanjang tahun ini kami mengeluakran 15 produk baru diluar varian.

“Misalnya lip cream ada 5 varian Warna, Make up kit 2 varian Warna, Shampo, hairmist, micelar water dan make up kit. Kontribusi terbesar  saat ini skin care  lebih dari 50%, sisanya dekorafti make up, perawatan rambut dll,” ujar Hermin Harsono.

Yusuf Wiharto Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur menambahkan persaingan banyak brand baru, bahkan skala UMKM mampu meluncurkan produk bagi Viva tidak masalah karena perseroan akan terus melakukan inovasi produk dan meningkatkan brand awareness.

“Keikutsertaan Viva di Fashion Show di Paris salah satunya meningkatkan brand awareness sekaligus menjajaki pasar.  Dengan make up kulit yang berbeda, akhirnya Viva bisa memproduksi produk yang  sesuai dengan kulit orang Eropa, Afrika, Asia bahkan Rusia,” jelas Yusuf.

Bagiamana menghadapi tren kosmetik 2023 Yusuf menjelaskan Viva tetap berinovasi dengan merilis produk yang sedang diminati dan ngetren. Sekarang ini serum sedang tren maka tahun depan akan banyak luncurkan serum.

“Tentang resesi ekonomi, sampai saat ini belum bayak mempengaruhi meski komposisi bahan baku 80% impor, sisanya domestik. Kita juga ada level stock dipakai sehingga tidak sampai mempengaruhi stok bahan baku,”  jelas Hermin Harsono.

Soal koreksi harga produk, diakui Hermin Harsono ada beberapa produk yang naik harga.  Di viva mengutamakan supaya harga terjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Viva berusaha supaya harga masih dapat terjangaku, jadi meski dari awal tahun kena PPN, ada sejumlah produk yang menyesuaikan tapi tidak semuanya. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry