Usai pengujian tesis terhadap karya akhir mahasiswa program pasca sarjana (S2) untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen (MM) di Hotel Sentral, Jakarta, Sabtu (23/4) kemarin. (FT/IST)

JAKARTA | duta.co — Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta terus memperkuat manajemen keilmuan dan pengetahuan mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi. Seperti yang tampak dalam pengujian tesis terhadap karya akhir mahasiswa program pasca sarjana (S2) untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen (MM) di Hotel Sentral, Jakarta, Sabtu (23/4) kemarin.

Hadir sejak pagi puluhan mahasiswa program pasca sarjana dari berbagai disiplin ilmu khususnya mahasiswa yang berkonsentrasi dibidang manajemen SDM, manajemen Pemasaran dan Keuangan . STIMA IMMI juga memiliki program diploma (D3), Sarjana (S1) fakultas ilmu tekhnik, hukum, lingkungan, dan untuk jenjang Program Pacasarjana (S2) konsentrasi pada menajemen SDM, pemasaran, keuagan, pendidikan, informatika  dan rumah sakit.

Ketua Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta, Dr Zulkifli Rangkuti, Msi mengatakan, pihaknya bersama jajaran pengurus STIMA IMMI berusaha sekuat tenaga dalam memajukan, memadukan skill mahasiswa dalam sebuah pengelolaan pola manajemen dari semua jenjang, baik D3, S1maupun S2 manajemen.

“Jadi, bagaimana nantinya mahasiswa betul-betul paham manajemen, pengelolaan dalam membangun gedung yang baik, birokrasi yang baik, pengelolaan SDM dan seterusnya,” ungkapnya usai sidang tesis.

Menurutnya, banyak sekolah dan institusi pendidikan yang memiliki fakultas dan jenjang pendidikan tinggi, akan tetapi jarang yang konsentrasi dibidang manajemen. “Begitu juga dengan orang pinter, tapi orang yang ahli dalam bidang manajemen sedikit sekali,” terangnya.

Ia pun menyoroti mahalnya biaya pendidikan menjadi pemicu utama kurang berkembangnya dunia pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. “Kalau program dan regulasi pendidikan dari pemerintah sudah relatif baik, akan tetapi belum merata, bagaimana kita memberikan pendidikan yang baik, akan tetapi biayanya tidak terlalu besar,” ungkapnya.

Selain itu, masalah kualitas pendidikan masih kalah dengan orang-orang luar negeri, padahal sebelumnya mereka belajar dari Indonesia. “Malaysia dulu sekolahnya ke Indonesia, tapi mengapa sekarang kita yang sekolah ke Malaysia, artinya negara kita banyak orang hebat, pinter, akan tetapi manajemennya yang tidak baik,” ujar Zulkifli.

Sementara itu, salah satu mahasiswa program pasca Sumego Adi Sutoyo mengaku bangga bisa melanjutkan kuliah di STIMA IMMI dengan konsentrasi manajemen SDM. Karena menurutnya, melalui kuliah program pasca bukan saja mendapatkan gelar S2 akan tetapi lebih dari itu yakni pengalaman dan ilmu manajemen. “Ilmu itukan segalanya, saya punya ilmu manajemen, tentunya hal-hal yang berkaitan dengan organisasi dan kelembagaan harus dikelola dengan baik dan berkualitas,” ujar mahasiswa yang mempunyai judul tesis “Pengaruh pendidikan dan pelatihan, sistim penilaian terhadap kinerja penerbangan Anggota Polri” ini.

Apalagi sekarang, lanjut Sumego, dunia dihadapkan dengan permasalahan dan tantangan ekonomi, seperti MEA, pasar bebas dan lain sebagainya, tentu dalam organisasi kepolisian dituntut untuk siap dan memberikan solusi yang terbaik. “Makanya wawasan dan keilmuan penting sekali dikonversikan dengan situasi kondisi saat ini,” ungkapnya.

Ia berharap sinergi dalam bidang pendidikan ini, bisa memberikan manfaat besar terhadap organisasi kepolisian dan masyarakat secara luas dalam upaya mengembangkan SDM yang profesional. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry