Gubernur DKI Anies Baswedan (tengah) dan Presiden Jokowi. (FT/CNNI)

JAKARTA | duta.co – Warganet ‘umek’ dengan kabar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diajak satu mobil Presiden Jokowi disela-sela kegiatan kepresidenan Senin (3/12) kemarin. Warganet mengaitkan ajakan itu dengan pidato singkat dan padat yang disampaikan Anies Baswedan di depan jutaan peserta reuni Alumni 212, Minggu (2/12).

“Pidato Gubernur DKI ini singkat, tapi sangat padat. Intinya jangan pernah anggap enteng proses politik. Kalimat ini menegaskan umat Islam jangan sia-siakan Pilpres 2019. Pesan ini bisa membuat kubu sebelah kelabakan,” demikian H Wachid Zaini, warga NU di Sidoarjo kepada duta.co  Selasa (4/12/2018).

Apalagi, kepada wartawan, Anies bercerita, bahwa, dirinya diajak naik mobil kepresidenan RI-1. Jokowi meminta Anies ikut dengannya naik mobil Mercedez-Benz S600 Pullman Guard berpelat nomor RI 1.

“Jadi ketika selesai agenda di PT Yamaha, beliau bilang, ‘Pak Gub, sama-sama kita’. Sama-sama deh kita. Kita ngobrol soal Jakarta,” kata Anies saat ditemui di Cililitan, Jakarta, Senin (3/12).

Saat bersama Jokowi, Anies membahas peraturan presiden tentang drainase vertikal, transportasi Jakarta, dan pembangunan waduk. Sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pun memberi beberapa pesan kepada Anies.

“Karena buat Pak Presiden kalau masalah Jakarta kan beliau sudah familiar, jadi kita banyak ngobrol soal itu,” tuturnya.

Saat itu, Anies mendampingi Jokowi dalam tiga agenda kepresidenan. Anies mengawali hari dengan memimpin Rapat Pimpinan di Balai Kota Jakarta pada pukul 08.00 WIB.

Lalu ia bertolak ke PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di Pulogadung, Jakarta Timur pada 13.00 WIB. Anies mendampingi Jokowi menghadiri acara pelepasan ekspor motor Yamaha yang ke-1,5 juta unit.

Kemudian mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menemani Jokowi ke Rusunawa Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur pada pukul 16.00 WIB. Mereka menghadiri acara penyerahan 5.000 sertifikat hak atas tanah.

Apa Isi Pidato Anies di 212?

Di depan jutaan umat Islam Aneis memberikan pidato singkat. “Alhamdulillah, satu tahu perjalanan di Jakarta, satu demi satu janji kita, kita tunaikan. Yang (dulu) dianggap tidak mungkin insyaAllah, insyaAllah kita laksanakan satu satu,” jelasnya.

Ia kemudian memberikan contoh. “DP nol (0) rupiah dulu dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana. Menutup tempat tempat maksiat dulu dianggap tidak mungkin, sekarang terlaksana,. Menghentikan reklamasi dulu dianggap tidak mungkin, sekarang kita lakukan,” tegasnya.

Dan, lanjutnya, “Saudara-saudara semua, itu dilakukan tanpa kekerasan, cukup selembar kertas dan sebuah tanda tangan. Karana itu saudara sekalian, jangan pernah anggap enteng proses politik, karena di situlah tanda tangan menentukan arah kebijakan,” jelasnya. (cnni,mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry