JAKARTA | duta.co – Kasus Tabloid Indonesia Barokah belum juga diusut oleh polisi untuk menemukan siapa dalang di balik penerbitan media abal-abal yang memojokkan Prabowo Subianto itu, kini tabloid baru juga memojokkan Prabowo dan memuji habis-habisan Jokowi. Tabloid itu disebar dalam acara deklarasi dukungan Bravo 01 Cijantung kepada pasangan calon presiden Joko Widodo di Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (5/2/2019). Panitia membagikan Tabloid Kerja Nyata kepada para peserta dan awak media. Tabloid itu berisi capaian-capaian Presiden Jokowi selama menjabat empat tahun ini.
Seperti dikutip dari RMOL Rabu pagi ini, beberapa judul dalam tulisan yang dimuat Tabloid Kerja Nyata edisi 06 itu di antaranya Jalan Tol Untuk Kesejahteraan Umat, Menuju Indonesia Bersih Tegas Berantas Korupsi, Dana Desa 2019 Untuk Siapa Saja, Empat Syarat Pemimpin Menurut Al Quran, dan Prestasi-Prestasi Harum Jokowi.
Bahkan, didapati sebuah tabel berisi komparasi prestasi dari Jokowi dan rivalnya di Pilpres 2019 Prabowo Subianto.
Dalam tabel perbandingan antara Jokowi dan Prabowo dituliskan berdasarkan beberapa kategori seperti pengalaman di pemerintahan, penghargaan yang pernah diterima dan beberapa catatan khusus.
Pada kategori Pengalaman di Pemerintahan, Jokowi ditulis pernah menjabat wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, dan presiden RI, sementara Prabowo dinyatakan belum pernah dengan tanda jempol terbalik. Untuk kategori Penghargaan/Award, Jokowi ditulis mendapatkan Penghargaan Langit Biru 2011, Wali Kota Teladan 2011, Bung Hatta Anti Corruption Award 2010, Pelopor Inovasi Pelayanan 2010, Indonesia Tourism Award 2009, Manggala Karya Bakti Husada 2009, Pelayanan Prima Tingkat Nasional 2009, dan Citra Bakti Abdi Negara 2008, sedangkan Prabowo ditulis belum ada dengan tanda jempol terbalik.
Sedangkan pada kategori Catatan Khusus, Jokowi tertulis ‘tidak ada’ sementara Prabowo tertulis ‘TNI: pelanggaran prosedur, indisipliner, keluar tanpa ijin, lepas tanggung jawab, dan lain lagi.’ Sejumlah orang yang hadir di acara itu dan membaca isi tabloid ini ada yang tersenyum sinis. “Ini kebohongan apa lagi yang disemburkan lewat media massa milik sendiri ke masyarakat. Saya membaca ini karena saya dikasih, isinya lucu, orang-orang lucu, masak membandingkan Jokowi-Prabowo, soal walikota, gubernur, presiden, yang memang Prabowo belum pernah jadi walikota. Coba…, apa Jokowi pernah jadi Danjen Kopassus, apa pernah jadi Pangkostrad, apa pernah perang untuk negara ini, apa pernah dia? Ya, tidak, sebab Jokowi bukan tentara. Dikira masyarakat bisa dibodohi dengan berita bohong lagi, bohong lagi, setelah tabloid Indonesia Barokah. Ini harus diusut, setidaknya siapa yang membiayai penerbitan ini?” kata Sujarwo, warga yang sempat diberi tabloid itu, Selasa kemarin.
Dikutip dari detik.com, berita berjudul “Dihadiri Menaker, Seknas Jokowi Luncurkan Tabloid Kerja Nyata”, tabloid ini berbeda dengan Tabloid Indonesia Barokah yang tidak jelas identitas medianya sehingga Dewan Pers menyatakan Indonesia Barokah bukan produk pers. Namun, sejumlah kalangan menilai, pembandingan yang keliru bisa mencederai produk pers itu sendiri. Apalagi bila tanpa disertai konfirmasi pada narasumbernya. “Dalam masalah ini, mestinya konfirmasi ke Prabowo sebab dia dipojokkan. Berita ini tidak berimbang, padahal roh berita produk pers itu harus cover both side. Media memberitakan sukses pemerintah sah-sah saja, tapi kalau jadi ajang kampanye dengan membandingkan dan menjelekkan oposisi, patut dipertanyakan, siapa yang membiayai penerbitan ini?” kata Sujarwo.
Seperti diketahui, Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi-Ma’ruf Amin meluncurkan tabloid Kerja Nyata. Tabloid itu berisi pencapaian masa pemerintahan Jokowi bersama Kabinet Kerja. Acara diselenggarakan di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma’ruf, Jalan Proklamasi No 46, Menteng, Jakarta Utara. Hadir dalam acara tersebut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri.
Hanif turut menyampaikan selamat atas terbitnya tabloid Kerja Nyata. Ia berharap adanya tabloid ini bisa menjadi media untuk menginformasikan keberhasilan pemerintah. “Saya mengucapkan selamat atas terbitnya tabloid sebagai sebuah medium untuk menyampaikan atas capaian kerja pemerintah. Saya ingin mengajak kepada kita semua atas dua hal, satu kerja keras, kerja keras jika dilakukan secara kreatif dan inovasi akan membuahkan hasil yang baik. Yang kedua adalah kebaikan yang harus kita lakukan setiap saat,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Seknas Jokowi sekaligus penanggung jawab tabloid, Muhammad Yamin, mengatakan tabloid ini akan diisi gambaran secara umum hasil kerja selama Jokowi menjabat Presiden RI. Selain itu, terkait pencapaian Kabinet Kerja Jokowi.
“Isinya adalah pencapaian Pak Jokowi bersama kabinetnya. Kita akan isi dengan terkait infrastuktur, baik dari Kementerian PUPR, Kementerian Kominfo, dan kementerian lainnya,” ucapnya. Tabloid ini rencananya akan terbit dua minggu sekali dan akan diproduksi sebanyak 100.000 eksemplar setiap edisinya. Tabloid akan dibagikan ke seluruh relawan Jokowi, baik di pusat maupun di daerah.
“Ini baru dua puluh ribu, kita akan produksi 100.000 eksemplar, dan akan dibagikan ke setiap organ relawan yang ada sampai di daerah akan kita kirim ke setiap daerah,” ucapnya.
Pemimpin Redaksi Kerja Nyata, Hari Santoso, menambahkan konsep tabloid Kerja Nyata akan mirip dengan salah satu media cetak yang pernah menginformasikan program pemerintah. Di tabloid ini, dirinya akan menginformasikan berbagai prestasi Jokowi dan dibuktikan dengan data.
“Ini sebenarnya mengulang seperti dulu mirip Suara Karya, ini bukan memuji pemerintah, tapi kita ini menyampaikan prestasi dengan data, Seknas itu kan relawan Jokowi, berarti sejalan dengan pemerintah, isinya info-info keberhasilan pemerintah Jokowi,” tuturnya. (wis/det)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry