TINJAU: Bupati Madiun, H Muhtarom (kiri) didampingi Direktur RSUD Caruban, Djoko Santoso  saat meninjau langsung kegiatan sunatan massal dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-450 Tahun 2018 di RSUD Caruban Kabupaten Madiun. (duta.co/aribowo)

MADIUN | duta.co -Bupati Madiun, H Muhtarom mewanti-wanti kepada orang tua agar memberikan perhatian ekstra kepada setiap anaknya. Mengingat tantangan pada zaman sekarang dalam mendidik anak lebih berat.

Untuk itu, orang tua diharapkan mampu memberikan pendidikan kepada anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang tinggi karena ke depan eranya kompetisi sumberdaya manusia.

”Ke depan itu eranya sebuah kompetisi sumber daya masnusia (SDM), keluarga sudah waktunya ngragati anak, ya harus benar-benar diragati,” ujar Muhtarom di hadapan para orang tua anak, saat mengikuti kegiatan sunatan massal dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-450 Tahun 2018 yang berlangsung di RSUD Caruban, Kamis (05/7).

Dikatakannya, sebagai orang tua jangan sekadar mengejar kebutuhan dan kemauannya sendiri. Di lain pihak, kebutuhan anaknnya malah terbengkelai.

”Kalau bisa, anak jangan diberikan warisan berupa harta. Berilah anak itu ilmu dengan cara disekolahkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, kasare ngomong kui, lebih baik anak diwarisi ilmu, tinimbang diwarisi harta,” ujar Muhtarom.

Mengapa demikian, masih menurut Muhtarom, jika anak disekolahkan ke jenjang yang lebih tinggi, diharapkan, kelak mampu menjawab persoalannya sendiri dibandingkan dengan anak yang hanya disekolahkan sampai kejenjang SMP saja.

Muhtarom menegaskan, untuk memutus rantai kemiskinan salah satunya adalah pemberian bekal pendidikan kepada anaknya dan ini sangat penting sekali. ”Di saat terjadinya kompetisi SDM, anak-anak kita sudah siap. Kasare ngomong ki ngene, wong tuwo bodo sauntoro, tapi anak harus lebih pandai dari pada orang tuanya,” tandasnya.

Dikatakannya, mengingat 100 tahun Indonesia merdeka atau Indonesia emas, ini akan sangat luar biasa kompetisinya. Mengapa demikian, potensi tenaga produktif akan lebih besar dibandingkan non produktif.

“Potensi tenaga produktif itu lebih besar dari pada non produktif yaitu usia 65 ke bawah itu lebih besar, sehingga apabila usia produktif ini tidak siap akan menjadi bom waktu untuk Indonesia apalagi pemerintah tidak siap dalam menyiapkan lapangan pekerjaan, makanya pemerintah satu sisi harus menyiapkan kesempatan kerja dan masyarakat harus siap sumberdaya yang bagus,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Caruban, Djoko Santoso mengatakan, sunatan massal dilaksanakan sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada warga masyarakat. Untuk menyukseskan pelaksanaan sunatan masal ini, RSUD Caruban menerjunkan dokter intrensif sebanyak 18 orang dan para medis secukupnya.

“Untuk pesertanya sendiri, di RSUD Caruban dikuti sebanyak 80 anak. Sedangkan di RSUD Dolopo sebanyak 70 anak,” ujar Direktur RSUD Caruban, Djoko santoso.

Djoko mengatakan, untuk RSUD Caruban sendiri pesertanya datang dari berbagai Kecamatan, meliputi Kecamatan Madiun, Balerejo, Wonoasri, Mejayan, Pilangkenceng Saradan, Sawahan dan Gemarang. (bow)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry