BLITAR | duta.co – Usai sudah pesta demokrasi Pilgub Jatim 2018. Meski KPU Provinsi baru menetapkan pemenangnya Senin (9/7/2018), tetapi, seluruh warga yang berbeda pilihan sudah menyatu kembali. Apalagi di Pilgub Jatim ada dua pasangan yang sama-sama nahdliyin, pemenangnya juga nahdliyin. Perlu tahu, sepanjang sejarah Jawa Timur, baru kali ini memiliki gubernur dan wakil gubernur NU.

Suasana guyub antara pendukung Gus Ipul-Puti dan Khofifah-Emil itu tampak semakin sumringah, penuh canda, ketika Pemkab Blitar mengelar Halal Bihalal yang dihadiri Ketua MUI Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang notabene Rais Am PBNU dan Bupati Blitar Drs Rijanto. Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Sasana Adhi Praja Kanigoro Kabupaten Blitar tersebut berlangsung meriah. Ratusan santri, tokoh NU, berserta banom-bonomnya serta pejabat Forpimda Kabupaten Blitar tumplek blek di situ.

“Sebenarnya acara halal bihalal ini rutin setiap tahun usai Idul Fitri. Tetapi, karena kali ini diselenggarakan usai Pilgub, suasananya menjadi lebih hangat. Selain itu dihadiri KH Ma’ruf Amin,” ujar salah seorang panitia.

Dalam tausiyahnya, KH Ma’ruf mengatakan, jika minal aidin itu artinya manusia kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan. Sebab semua orang mempunyai kesalahan, dan harus bertobat, harus minta maaf. Selian itu Kiai Ma’ruf juga menegaskan jika umat Islam di Indonesia umumnya,  Blitar khususnya harus terus selalu memupuk persatuan dan kesatuan.

“Sebaiknya kita harus tetap menjaga persatuan jangan hanya karena ada perbedaan sedikit, kita menjadi saling bermusuhan,” tuturnya di hadapan seluruh audien yang juga mengundang seluruh tim pemenangan Pilkada Jawa Timur ini.

Kiai Ma’ruf menambahkan, kondisi bangsa saat ini Indonesia sedang mengalami munculnya kelompok radikal. Ia menegaskan dua jenis radikalis, yakni radikal agama dan radikal sekuler. Dua-duanya tidak cocok untuk Indonesia karena negara ini bukan negara agama, juga bukan negara sekuler.

“Saat ini terdapat dua kelompok radikal yang keduanya sangat tidak cocok di Indonesia, untuk itu kita harus saling bahu membahu mencegahnya,” terangnya.

Kiai Ma’ruf mengaku bangga dengan Pemkab Blitar yang telah menggelar halal bihalal kebangsaan. Menurutnya momen ini sangat tepat. Selain, usai lebaran idul fitri, acara ini dilaksanakan usai gawe Pilgub Jawa Timur.  Hal ini praktis akan membuat suasana menjadi lebih adem pasca pelaksanaan Pilgub Jatim.

Suasananya memang sangat luar biasa, tampak semua yang hadir sumbringah, penuh kekeluargakan, penuh canda usai ‘pecah’ Pilkada. Bahkan halal bihalal ini kemudian menjadi bahasan daerah-daerah lain. “Kita butuh (halal bihalal) seperti Blitar, ini kebiasaan yang sangat baik, harus dirawat bersama. Pilkada sudah selesai, saatnya kita bersatu padu membangun Jawa Timur lebih lebih,” tegas Nur Hadi, Sekjen Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) kepada duta.co.  (ndi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry