Keterangan foto nasionalisme.co

JOMBANG | duta.co –  Pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid menghimbuh kepada seluruh masyarakat Indonesia, untuk belajar dari Bung Karno dan Soeharto, yang mampu mengendalikan diri. Ini penting supaya tidak terjadi kekacauan di negara tercinta,  Republik Indonesia.

“Saat pergantian dari Bung Karno terjadi kekacauan dan juga saat Soeharto diganti, namum keduanya tidak mau menggunakan kekuatannya dan kekuasaannya. Jika mau menggunakanya, tentunya perang saudara akan terjadi,” demikian Gus Solah panggilan akrab KH Salahuddin Wahid dalam pidatonya di seminar nasional ‘Aktualisasi Resolusi Jihad untuk Persatuan Bangsa menuju Pemilu Damai’, di pondok pesantren Tebu Ireng Jombang, Minggu (11/11/2018).

Menurut Gus Solah, dari kedua pemimpin bangsa Indonesia ini, para elit politik bisa belajar untuk mengendalikan diri demi keutuhan bangsa dan negara. “Jika saat itu terjadi kekacauan, namum dapat dikendalikan, itu karena pemimpinnya dapat mengendalikan diri. Untuk saat ini dalam Pilpres 2019 para calon harus mampu membuat negara ini aman, tidak terjadi kekacauan,” lanjutnya.

Bisa Mengalahkan Lisan dan Jari

Lebih lanjut Gus Solah menuturkan. pada saat pergantian Presiden Bj Habibi ke Gus Dur sampai pada pergantian presiden keenam Susilo Bambang  Yudhoyono ke Joko Widodo, juga berjalan dengan baik, melalui proses demokrasi.

“Yang perlu dijaga saat ini adalah lisan dan jari kita, supaya dalam komentar baik di media dan media sosial tidak menimbulkan kekacuan yang mengakibatkan keributan serta ketegangan,” ujarnya.

Akhir-akhir ini, tambahnya, saya melihat perang lisan dan jari, ini menyebabkan ketegangan dan bisa dilihat dari Pilpres 2014 dan pilihan Gubernur Jakarta Ahok kemarin. “Di situ bisa dilihat bagaimana ketegangan karena lisan dan jari, bisa dilihat,” ungkap adik kadung Gus Dur ini.

Gus Solah yakin, jika kita mampu menjaga lisan dan jari ini, maka, proses pemilihan presiden 2019 akan berjalan damai. “Semoga semua bisa menjaga lisan dan mampu mengalahkan diri sendiri dengan mengendalikan diri,” pungkasnya.

Seminar ini menghadirkan narasumber Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Dr H Mif Rohim, MA, Yudhi Latif, Ph.D, Prof Nasaruddin Umar dan Hasyim Asy’ari SH.  (ali/bi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry