SURABAYA | duta.co – Santri dianggap sebagai kelompok paling siap menghadapi era Society 5.0. hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad saat menjadi narasumber dalam seminar nasional yang digelar Ikatan Mahasiswa Bata-Bata Pamekasan (Imaba) di Bangkalan, Selasa (25/2/2022).

“Saya yakin, santri paling siap menghadapi era Society 5.0,” tegasnya.

Mengapa Sadad begitu yakin? “Santri sudah terbiasa mandiri. Mereka terlatih mencari jawaban atas problem kemasyarakatan,” tandas ketua DPD Partai Gerindra Jatim tersebut.

Karena itu, lanjut Sadad, tugas pemerintah yakni melakukan mentoring terhadap para santri dan anak muda pada umumnya, agar bonus demografi dikapitalisasi sebagai aset dan keuntungan, bukan sebagai beban.

“Bagi santri yang terdidik di perguruan tinggi, seperti Imaba dan organisasi santri mahasiswa lainnya, perlu membangun jaringan antarsantri mahasiswa agar kohesifitas di antara mereka makin kuat,” ujarnya.

Terkebih, ucap Sadad, pesantren sebagai subkultural memiliki success story. “Misalnya Bata-Bata, dapat menjadi best practice pengembangan santri dan pesantren menghadapi era disrupsi ini,” tuntas Sadad.

Sementara itu, seminar digelar dalam rangka milad ke-17 Imaba dengan keynote speaker Menparekraf Sandiaga Uno dan Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron. Sedangkan narasumber yang dihadirkan, selain Sadad yakni Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Pendiri Indonesia Medika Gamal Albinsaid. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry