Para siswa Sekolah Rakyat menyanyikan lagu "Kaulah Ibuku" sambil didengarkan Mensos dan wali kota.

PROBOLINGGO | duta.co – Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat yang berlokasi di Rusunawa Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu (14/12/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat secara langsung perkembangan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang telah berjalan lebih dari empat bulan sejak program ini dimulai.

Dalam kunjungannya, Gus Ipul mengungkapkan bahwa sejak tahap awal persiapan, dirinya bersama Wali Kota Probolinggo telah turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan calon peserta didik.

Gus ipul menyebutkan, jauh sebelum Sekolah Rakyat resmi berjalan pada Juli 2025, ia sempat mengunjungi rumah orang tua calon siswa di Kota Probolinggo guna memastikan program benar-benar menyasar keluarga tidak mampu.

“Alhamdulillah, setelah proses berjalan lebih dari empat bulan, saya melihat ada perkembangan yang cukup signifikan. Di awal tentu perlu adaptasi, tapi hari ini kita bisa melihat bagaimana kepala sekolah, para guru, dan siswa Sekolah Rakyat sudah saling berinteraksi dan menjalankan perannya dengan baik,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul menilai perubahan yang terlihat saat ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi empat hingga lima bulan lalu. Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga pendidik, dan seluruh unsur pendukung program.

Ia juga mengakui masih terdapat sejumlah kendala teknis, seperti ketersediaan air bersih, listrik, serta keterbatasan sarana dan prasarana. Namun, berkat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Probolinggo, kendala tersebut secara bertahap dapat diatasi.

Gus Ipul berharap pada tahun depan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo sudah dapat menempati gedung permanen.

“Tahun ini ada 166 titik Sekolah Rakyat. Targetnya setiap kabupaten dan kota minimal memiliki satu Sekolah Rakyat. Program ini akan terus dievaluasi secara harian dan mingguan, dan secara umum berjalan dengan baik,” jelasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Gus Ipul juga meminta para siswa untuk memperagakan sejumlah kegiatan yang telah dipelajari selama empat bulan terakhir. Mulai dari baris-berbaris, pemberian hormat, paduan suara, hingga pembacaan teks Pancasila.

Penampilan para siswa tersebut menjadi bukti nyata perkembangan kedisiplinan dan karakter yang dibangun melalui Sekolah Rakyat.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo diharapkan dapat menjadi percontohan nasional.

Menurutnya, keberadaan Sekolah Rakyat menjawab kebutuhan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Ke depan akan ditambah empat rombongan belajar lagi sehingga bisa menampung sekitar 100 siswa tambahan, sambil menunggu proses pembangunan gedung di wilayah Kedungasem,” kata Aminuddin.

Saat ini, Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo menampung 95 siswa aktif dari total kuota awal 100 siswa. Mereka terbagi dalam jenjang SMP dan SMA, masing-masing dua rombongan belajar dengan kapasitas sekitar 25 siswa per rombel.

Diketahui, Kota Probolinggo menjadi salah satu dari 12 daerah di Jawa Timur yang ditunjuk sebagai pelaksana program Sekolah Rakyat. Pemerintah Kota Probolinggo menyatakan siap menjaga kualitas pelaksanaan program agar dapat menjadi rujukan bagi daerah lain yang akan melakukan studi banding ke Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo. hul

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry