Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jatim nomor dua, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno saat debat publik perdana pemilih Gubernur Jatim, Selasa (10/4/2018) malam di Surabaya. (DUTA.CO/RIDHO)

SURABAYA | duta.co —  Debat perdana Pilgub 2018 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur berjalan sukses. Acara yang digelar di Dyandra Convention Hall Surabaya Selasa (10/4/2018) dengan tema kesejahteraan rakyat Jawa Timur, itu membuat masing-masing pasangan ‘berkeringat’.

Tidak seperti debat di Kompas-TV, kali ini Cagub Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, berhasil mengimbangi kecerdasan Khofifah dalam mengurai data. Begitu juga pola penampilan, keduanya sama-sama mengutip kaidah ushul fikih.

Seperti dirancang KPU, tim perumus debat menentukan materi debat terkait persoalan kesejahteraan rakyat di Jatim dengan sub bab meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial kemasyarakatan, sosial budaya,  konflik sosial, ideologi dan Hak Asasi Manusia (HAM), serta keperempuanan.

Paling seru ketika kedua Cagub ini berdebat soal angka kemiskinan. Khofifah yang kebagian bertanya di awal, melempar problem kemiskinan dan ketimpangan yang sangat dalam. Meski diawali dengan kehebatan-kehebatan Jatim, Khofifah menyoal kesenjangan yang begitu menganga, antara kota dan desa.

Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jatim nomor satu, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak saat . (DUTA.CO/RIDHO)

“Kemiskinan di desa mencapai 15,58 persen, sementara kota 7,7 persen. Bagaimana mengatasi kemiskinan dan ketimpangan ini?” tanya Khofifah.

Angka ini langsung dibenarkan Gus Ipul. Wagub dua periode ini menegaskan, bahwa, ia bersama Pakde Karwo sudah berusaha maksimal untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan. Bahkan Gus Ipul menyebut tahun 2014 terjadi penurunan yang signifikan. “Saya selalu berada di sebelah Pakde Karwo dalam upaya mengentas kemiskinan,” tegas Gus Ipul.

Nah, ketika diberi waktu bertanya, Gus Ipul minta Khofifah menjelaskan keberhasilan Jawa Timur. Di sini, Khofifah menunjukkan kejeliannya. Dia tidak ingin ‘melukai’ Pakde Karwo yang dinilai sukses menjadi Gubernru Jatim. Apalagi Pakde sekarang mendukung Khofifah.

“Kan sudah saya bilang tadi, Jawa Timur memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Soal migas Jawa Timur nomor dua setelah Riau. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto red.) Rp 1800 triliun per tahun. Kekuatan APBD 2018 Jatim Rp 29,8 triliun,” kata Khofifah.

Hebatnya, ditanya begitu Khofifah balik bertanya. “Masalahnya adalah mengapa angka kemiskinan dan ketimpangan begitu besar? Yang ingin saya tanyakan ke Gus Ipul, selama menjadi Wagub 10 tahun itu bagaimana? Padahal soal kemiskinan (mestinya) menjadi konsentrasi wakil gubernur, wakil bupati,” tanyanya.

Di sini, Gus Ipul terkesan kelabakan. Meski bisa mengimbangi kecepatan berpikiran Khofifah, tetapi begitu diserang soal angka dan kinerja 10 tahun menjadi Wagub, Cagub nomor 2 ini tampak kerepotan. Walhasil, debat yang  dimoderatori dua orang presenter tv yakni Alfito Deanova Gintings dari CNN dan Anisha Danuki dari iNews ini berakhir sukses dan lancar. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry