Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi Syehlendra Haical Aditya korban runtuhnya Ponpes Al Khoziny, Jumat (10/10/25)(FT/hms Kemensos for Duta)

SIDOARJO | duta.co – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengunjungi Syehlendra Haical Aditya, santri korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, di RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (10/10/25).

Gus Ipul tiba di lokasi sekitar pukul 08.15 WIB dan langsung menuju ruang HCI, tempat Haical dirawat. Di sana, ia berbincang dan memberikan semangat kepada Haical yang harus menjalani amputasi kaki akibat luka infeksi pasca tertimbun reruntuhan.

“Kamu dapat salam dari Presiden. Presiden memberikan perhatian, memberikan atensi. Makanya, yang kerja keroyokan dari berbagai kementerian untuk mendukung Haical supaya cepat sehat,” kata Gus Ipul kepada Haical.

Sebelumnya, Gus Ipul secara langsung menyaksikan proses evakuasi Haical oleh tim SAR pada Rabu (1/10/25). Haical tertimbun selama dua hari dan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

“Saya bisa menjenguk kembali Haical, di mana waktu itu hari ke-3, tepatnya Rabu, saya bersama Ibu Kadinsos Provinsi, Pak Wagup, dan Kepala Basarnas menyaksikan langsung evakuasi terhadap Haical ini,” ujar Gus Ipul usai menjenguk.

Ia menambahkan, Haical merupakan salah satu korban luka berat yang memerlukan penanganan dan perawatan khusus karena kakinya diamputasi.

“Saya melihat layanan di rumah sakit ini cukup bagus. Ditangani dokter-dokter profesional dan terus mengikuti perkembangan kesehatan anak kita, Haical,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan bahwa Kementerian Sosial terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan penguatan kepada para korban.

“Sampai sekarang kami juga terus mendampingi seluruh keluarga yang masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Polda Jatim,” ujarnya.

Gus Ipul menjelaskan ada tiga tahap penanganan korban runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny.

“Pertama adalah tahap evakuasi dan kedaruratan. Saya ingin berterima kasih kepada tim evakuasi, Basarnas, BNPB, Kepolisian, dan TNI yang telah bekerja dengan baik pada masa-masa itu,” jelasnya.

Tahap berikutnya adalah masa rehabilitasi dan rekonstruksi. “Rehabilitasi difokuskan pada korban yang masih memerlukan perhatian bersama, baik korban luka berat, sedang, maupun ringan,” urainya.

Sebagai informasi, jumlah korban luka ringan tercatat 74 orang, korban luka berat 24 orang, dan korban meninggal dunia 63 orang. “Semua ini akan terus didampingi dalam proses rehabilitasi, baik medis maupun sosial,” ujar Gus Ipul.

Ia menegaskan, selain perlindungan dan jaminan sosial, keluarga korban juga akan mendapatkan program pemberdayaan.

“Kita akan mendampingi keluarga terutama yang anaknya mengalami luka berat atau amputasi. Segala kebutuhannya ini, sesuai arahan Presiden, akan didukung sepenuhnya,” tandasnya.

Untuk diketahui, bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran ambruk pada Senin (29/9/25) sekitar pukul 15.00 WIB saat para santri menunaikan salat Ashar. Diduga, pengecoran lantai atas yang dilakukan sebelumnya membuat pondasi tidak mampu menahan beban sehingga bangunan runtuh dan menimpa para santri. (loe)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry