SURABAYA | duta.co – Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf menghadiri halal bihalal dengan Keluarga Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel ( UINSA) Surabaya, di gedung Sport Center UINSA, Jalan. Ahmad Yani 119 Surabaya, Senin (3/7) siang.

Pada kesempatan itu Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf mengungkapkan perasaan bangganya dengan kemajuan pesat yang diraih IAIN Sunan Ampel Surabaya, yang sekarang berubah nama menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya ini. “Ini merupakan kampus yang sangat membanggakan baik bagi masyarakat Jatim maupun bagi Pemprov Jatim,” ujarnya.

Banyaknya berdiri gedung kampus bagus dan megah yang dibangun UINSA, menunjukkan bahwa UINSA sudah satu langkah lebih maju dan bisa menjadi kebanggaan masyarakat Jatim, dan juga Indonesia.

Gus Ipul bercerita, bila dirinya ke Jakarta, dari arah Cengkareng hingga Ciputat yang dilihat hanya gedung-gedung sekolah non Islam, dan baru di Ciputat ada gedung sekolah Islam. Kondisi tersebut beda halnya bila dirinya berada di Surabaya. Dari Juanda ke arah Kota Surbaya sudah ada bangunan megah sekolah Islam yang bisa menunjukkan bahwa Surabaya (Jatim) adalah miniatur perkembangan Islam di Indonesia.

Menurut Gus Ipul, bangunan atau gedung adalah merupakan bentuk nyata untuk menunjukkan bahwa Jatim patut dibanggakan. Karena Jatim, bisa membuktikan bahwa kita mempunyai model Islam yang Rohmatan lil Alamin, yaitu model Islam yang bisa menjadi inspirasi Islam bagi negara-negara lain.

“Ketika Timur Tengah mengalami kekacauan luar biasa, orang melihat model Islam di Indonesia yang disebarkan oleh walisongo bisa menjadi contoh yang baik. Dan dari kisah tersebut, sekarang sudah ada wujud nyatanya, yakni bangunan megah milik UINSA ini,” ujar Gus Ipul.

Di tempat yang sama, rektor UINSA Surabaya Prof. Dr. H. Abd. Ala mengatakan, halal bihalal merupakan nilai kearifan lokal yang harus diuri-uri, dipertahankan dan terus dikembangkan di masyarakat. Karena dengan mempertahankan kearifan lokal, maka Islam radikal takkan bisa menembus dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, sebab bentengnya sudah kuat.

“Indonesia terkenal dan dikenal dengan menganut model Islam rohmatan lil alamin yang bisa menjadi suri tauladan di mata dunia. Mayoritas masyarakat Indonesia itu memeluk agama Islam dan bisa memberi suasana adem ayem dan damai,” terang Abd Ala.

Sementara itu, Sekjen Kemenag, Prof. Dr. Nur Syam yang juga mantan Rektor UINSA mengatakan, UINSA yang terus menjadi maju dan berkembang pesat karena memiliki 170 orang doktor sebagai pengajar/dosen. Ini adalah asset yang luar biasa bagi UINSA untuk membangun dan mengembangkan UINSA jauh lebih maju lagi ke depan. Karena dosen adalah asset yang luar biasa sudah dimiliki oleh UINSA.

“Ke depan berapapun jumlah dosen UINSA yang mengajukan atau berkeinginan menambah ilmu ke luar negeri saya berjanji akan meloloskannya demi kemajuan UINSA,” jelas Sekjen Kemenag di depan para undangan. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry