Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat membacakan tahlil di kediaman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bangkalan, Muhammad Zaini Misrin Arsyad, yang dihukum pancung di Arab Saudi. (DUTA.CO/SUUD)

BANGKALAN | duta.co — Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ikut berbela sungkawa atas eksekusi mati terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bangkalan, Muhammad Zaini Misrin Arsyad, di Arab Saudi.

Sebagai bentuk rasa duka, Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini pun melayat ke kediaman mendiang yang berada di Dusun Lembana, Desa Kebun, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Selasa (20/3/2018).

Gus Ipul yang datang pagi hari, disambut langsung oleh keluarga mendiang. Di antaranya dua putra laki-laki mendiang, Saiful Toriq dan Mustofa Kurniawan. Gus Ipul lantas melakukan dialog bersama mereka.

Tak cukup dengan dialog, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga menyempatkan membacakan tahlil bersama keluarga. “Kita semua prihatin, kita semua berduka. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya. Mari kita doakan bersama,” ujarnya sesaat sebelum berdoa.

Dalam kesempatan ini, Gus Ipul memberikan dukungan penuh pada keluarga untuk mendapatkan keadilan atas kasus tersebut. Sebab, keluarga merasa penegakan hukum di Arab Saudi berlaku sepihak mengingat kasus hukum mendiang tengah berjalan.

Berdasarkan penjelasan keluarga, pengajuan Peninjauan Kembali (PK) tentang vonis hukuman mati mendiang telah dikabulkan pengadilan pada Januari lalu. Dengan kata lain, eksekusi mati sebenarnya bisa dibatalkan.

“Saya meneruskan protesnya keluarga yang saat ini juga sudah ditindaklanjuti oleh Kementerian Luar Negeri. Keluarga merasa bahwa eksekusi itu dilakukan tanpa pemberitahuan,” ujar Gus Ipul di sela kunjungannya.

“Memang ini sesuatu yang aneh. Sesuatu yang mengganjal di hati keluarga. Sebab, kasus hukumnya, menurut pihak keluarga, masih berjalan,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

Sehingga, Gus Ipul berharap bahwa hal ini menjadi perhatian pihak terkait.

“Pemerintah harus mengakomodasi  protes yang diajukan keluarga. Ini sebagai bentuk perlindungan negara kepada rakyatnya,” tegas Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.

Lebih lanjut, Gus Ipul pun berharap bahwa kejadian ini yang terakhir menimpa TKI asal Jawa Timur. Apalagi, katanya, hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi selama ini berjalan baik.

“Baik hubungan G to G (goverment to goverment) sangat baik, masyarakatnya juga sangat baik. Semestinya, ada yang bisa dilakukan. Meskipun, peraturan memang tidak mewajibkan untuk memberikan pemberitahuan terlebih dahulu,” usul Gus Ipul.

“Pemerintah Arab Saudi harus mencermati soal masalah yang lebih luas. Ada ikatan yang erat antara Indonesia dan Arab Saudi, bukan hanya ikatan politik, namun juga kedekatan kultural,” ulasnya.

Sementara itu, anak sulung  mendiang, Saiful Toriq, berterimakasih atas kunjungan cagub yang berpasangan dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini. “Kami harapkan insiden ini menjadi yang terakhir. Semoga ke depan, kasus serupa tak lagi terjadi,” harap Saiful. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry