Ahmad Arizal, Ketua FPGD Jatim

SURABAYA l duta-co — Penganugerahan gelar doctor honoris causa kepada Ketua Umum DPP Partai Kebangikan Bangsa, Muhaimin Iskandar menuai protes. Tak hanya kalangan internal Universitas Airlangga (Unair), ribuan Gusdurian yang terbagung dalam Forum Pecinta Gus Dur (FPGD) juga melayangkan protes keras atas penganugerahan gelar doctor honoris causa tersebut.

“Kami  sangat menyayangkan dan mengecam keras pada pihak Unair yang notabennya sebagai kampus ternama di negeri ini yang telah memberi anugerah doctor honoris causa kepada suadara Muhaimin Iskandar,” tegas Ketua FPGD, Ahmad Arizal kepada duta.co.

Menurut Ahmad yang juga aktivis muda NU Jatim tersebutm  bahwa tampilnya Muhaimin ke pentas politik dilakukan  dengan cara yang tidak elok.

“Masih segar dalam ingatan kita bahwa keberhasilan Muhaimin Iskandar dalam bidang politik dilakukan dengan cara menghianati dan menzalimi seorang ulama besar,  mantan Ketua Umum PBNU mantan presiden RI ke-4 tokoh pluralis dan duru bangsa yakni KH Abdurrahman Wahid,” tegasnya

Oleh sebab itu, lanjutnya ia agar Uniar mencabut dan membatalkan gelar doctor HC kepada Muhaimin Iskandar. “ Kami atas nama Forum Pecinta Gus Dur (FPGD) memohon kepada pihak Unair untuk mencabut dan membatalkan  anugerah tersebut demi nama baik universitas kebanggaan rakyat Jawa Timur,” tegasnya.

Sebelumnya, Sivitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) Surabaya menolak pemberian gelar doktor honoris causa kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang dilakukan di kampus setempat, Selasa.

Dalam penolakannya, sejumlah perwakilan dari departemen yang ada di FISIP bersama dosen, mahasiswa dan alumni menggelar deklrasi di gedung FISIP A Surabaya  Selasa (3/10) yang meminta gelar doktor HC untuk Muhaimin dicabut karena dianggap tidak sesuai prosedur.

Mewakili sivitas akademika FISIP Unair Airlangga Pribadi mengatakan, deklarasi penolakan itu untuk menunjukkan kepada publik bahwa dosen-dosen FISIP tetap menjaga martabat dan marwah kehidupan di kampus dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya. Itu menurut dia, menjadi penting karena pemberian gelar doktor HC untuk Muhaimin sudah menjadi sorotan publik.

“Tidak tertutup kemungkinan kami akan menempuh jalur hukum dalam waktu dekat agar ada keputusan hukum yang menganulir dan membatalkan. Selain itu setidaknya kami melakukan sebagai langkah koreksi yang maksimal sehingga pengelolaa kampus berdasar pada pengelolaan yang bersih,” kata Airlangga, Selasa (3/10). (mha)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry