Gunung Sampah di TPA Klotok, Ketua Komisi C : Perlu SDM Handal

354
SAMPAH : Keberadaan TPA Klotok makin dipenuhi sampah tidak bisa diolah (Nanang Priyo/duta.co)

Kediri, Seiring laju pertumubuhan ekonomi di Kota Kediri, berbanding lurus dengan jumlah sampah masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) II Klotok Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto. Pihak Pemerintah Kota Kediri melalui Kabag Humas dan Protokol, Apip Permana membenarkan berdasarkan data bersumber Kantor Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup (DLHKP) hanya 9% sampah yang bisa diolah.

Rencana melakukan pengembangan luas lahan, hingga saat ini belum ada tanda – tanda segera direalisasi. Begitu banyaknya sampah yang ditampung, kini keberadaan TPA 2 bagaikan gunung yang terus meninggi. Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Reza Darmawan berpendapat, kebutuhan mendesak yang diperlukan pemerintah kota, menyiapkan SDM yang memiliki tipikal pekerja keras dan komitmen dalam bekerja.

“Sampah merupakan permasalahan bersama, yang dibutuhkan tenaga baru yang memiliki tipe pekerja keras dan berkomitmen untuk melakukan pengelolaan sampah sesuai prosedur. Bila ini dijalankan dengan baik, untuk perluasan lahan ataupun dipihakkan ketiga, kami kira tidak perlu dilaksanakan,” jelas Reza Darmawan.

Sementara pihak pemerintah kota pada tahun ini merencanakan akan kembali mengaktifkan program bank sampah dan sekolah Adi Wiyata dengan mengacu Perda Kota Kediri Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pemilahan Sampah. Diterangkan Apip Permana, edukasi kepada warga kota untuk memilah sampah dan tidak membuang sampah sembarangan, juga akan dilakukan lebih intensif.

“Solusi jangka pendek, kita sediakan TPA sebelum kesadaran masyarakat tentang memilah sampah terwujud. Kemudian mengaktifkan program bank sampah dan sekolah berkonsep Adi Wiyata. Sering membuang sampah sembarangan, juga menjadi persoalan,” terangnya. Memang diakui, hingga saat ini dari banyaknya sampah yang masuk, sekitar 9%  bisa terolah, kemudian 67% masuk ke TPA dan sisanya tidak bisa diolah. (nng)