KEDIRI | duta.co -Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo Kediri akan kembali menggelar pameran dan bursa keris dengan tema “Gugat Keris Jenggala#2”. Kegiatan akan digelar pada tanggal 7 – 9 September 2018  bertempat di Halaman Titik Nol Cafe, pusat kuliner Kediri Jl. Basuki Rahmad 08 Kota Kediri.

Setelah sukses digelar pada Agustus tahun lalu,  dalam rangka Hari Jadi Kota Kediri ke -1139 pada tahun ini, akan kembali digelar berada di persis di depan Balai Kota Kediri.

Ketua Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo Kediri, Imam Mubarok mengatakan dipilihnya lokasi Titik Nol, tempatnya tepat berada di jantung Kota Kediri. Sebelah kanan ada pusat perbelanjaan besar yakni Kediri Town Square (Ketos) Matahari, sedangkan disamping kirinya Hotel Merdeka.

“Yang tak kalah penting lokasi parkir sangat luas dan nyaman,” jelas Gus Barok, sapaan akrabnya.

Dijelaskan Gus Barok dihadapan sejumlah wartawan, usai bertemu Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar di Rumah Dinas Wali Kota, dipastikan pemerhati dan trader keris dari seluruh Indonesia akan kembali hadir dalam acara ini. Semua ini, tentunya tidak lepas dukungan dari Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara ( Senapati Nusantara).

“Gelaran kedua Gugat Keris Jenggala dengan hastag #2 ini mengulang kesuksesan gelaran yang kita laksanakan pada Agustus 2017 lalu. Kesuksesan ini tidak lain karena dukungan dari Pemerintah Kota Kediri dalam pelestarian budaya dan sejarah,” jelasnya

Selain kegiatan pameran dan bursa, pada tahun ini akan digelar  kelas edukasi bagi para pelajar dalam menggenalkan sejarah kepada tunas – tunas bangsa.

“Dalam acara tersebut kita juga akan menggelar kelas edukasi kepada para pelajar di Kota Kediri untuk lebih mengenal keris. Sebab keris sendiri telah diakui oleh Unesco sebagai Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity, sebuah penghargaan atas karya agung lisan tak benda barisan kemanusiaan pada Tahun 2005,” jelas lelaki tak pernah lepas pusaka dari tubuhnya.

Penghargaan ini, dijelaskan Gus Barok yang juga Ketua Litbang Senapati Nusantara, diterima Indonesia saat digelar rapat koordinasi dan melakukan jejak pendapat terkait Hari Keris Nasional dengan Kemendikbud dan Unesco di Jakarta pada 28 Mei 2018.  Terkait dipilihnya tema Gugat Keris Jenggala, dijelaskan Ketua Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo, adalah sebagai wujud kearifan lokal dalam penangguhan keris.

“Wilayah Khadiri adalah berada di wilayah Kerajaan Pangjalu yang sangat terkenal di era Prabu Jayabaya . Tetapi penangguhan di dunia perkerisan lebih banyak memberikan sebutan dengan keris Jenggala, meski Jenggala juga masih keluarga kerajaan Kediri, namun kerajaan yang paling masyhur adalah Pangjalu/Kadjiri. Ini yang harus diluruskan demi keberlangsungan sejarah perkerisan,” imbuh salah satu tokoh muda NU di Kediri

Yang tak kalah penting Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo Kediri dalam kegiatan ini juga akan menggelar soft launching Katalog Keris yang berjudul “Panjalu Jayati”.

“Jadi pada gelaran ini, juga akan memulai katalog keris yang isinya keris era Majapahit ke atas yang diutamakan era-era Khadiri. Diharapkan masyarakat akan semakin mengenal tentang keris-keris di era Pangjalu atau Khadiri,” ungkapnya

Terkait kegiatan ini, mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Kediri saat digelar pertemuan pada Kamis malam (2/8). Mas Abu panggilan akrab Abdullah Abu Bakar mengajak seluruh masyarakat Kediri untuk melihat secara langsung peninggalan sejarah dari masing-masing periode kerajaan.

“Kepada seluruh masyarakat atas pameran keris dengan tema Gugat Keris Jenggala #2, kami  himbau untuk bersama – sama belajar dan menyaksikan peninggalan sejarah ini. Selain pameran ada juga bursa dan kelas edukasi tentang keris kepada para pelajar, banyak pelajaran filosofi tentang kehidupan di dapur-dapur keris,” kata Mas Abu. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry