PROBOLINGGO |duta.co – Saat menghadiri sertijab Bupati Probolinggo, Gubernur Jatim menyebut Kecamatan Tiris dan Krucil masuk kategori kecamatan paling miskin. Sehingga dia meminta fokus pada dua kecamatan tersebut.
“Pimpinan dewan mengusulkan agar dua kecamatan itu dijadikan basis pertanian kopk. Ternyata, dua kecamatan itu menghasilkan kopi Arabica. Ini potensi yang bagus dan bisa mendongkrak ekonomi warga sekitar. Apalagi kopi arabica harganya dua setengah dibanding kopi robusta,” ujarnya di samping pimpinan DPRD.
Wakil Ketua DPRD Wahid Nurahman menjelaskan, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo, tanaman Kopi Arabica sepanjang 2015 seluas 1.187,49 hektar dengan produksi sebesar 97,61 ton. Sedangkan untuk Kopi Robusta, seluas 3.039,85 hektar dengan produksi sebesar 1.204,63 ton.
“Kopi Arabica paling banyak ditanam di Kecamatan Sumber seluas 559,64 hektar, disusul Sukapura seluas 436,20 hektar, Krucil seluas 175 hektar, Lumbang seluas 12,65 hektar, dan Kecamatan Tiris seluas 4 hektar,” katanya Senin (1/10/2018).
Adapun Kopi Robusta, paling banyak ditanam di Kecamatan Tiris seluas 1.400 hektar, disusul Krucil seluas 1.184 hektar, Sumber seluas 229,53 hektar, dan Kecamatan Pakuniran seluas 127,07 hektar.
“Saya berharap agar dinas instansi yang membidangi tentang perkopian seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Disperindag, terus memberikan bimbingan kepada petani kopi dan kelompoknya agar tanaman kopi rakyat ini, dapat dikelola dengan lebih baik. Syukur-syukur kalau sudah mengarah pada perluasan lahan dengan pengelolaan yang profesional,” jelasnya.
Wahid menambahkan, Kopi Arabika Krucil ini ibarat emas hitam yang langka dan selalu menjadi incaran para pengusaha dan tengkulak dari luar daerah. Potensi ini InsyaAllah akan berkembang kalau semua dinas terkait guyub dan memberikan perhatian.
“Saya harap ini benar-benar menjadi perhatian kita semua karena ini adalah kepentingan masyarakat. Jika komoditi ini bisa diperlakukan dengan lebih baik maka kopi Arabika Krucil ini akan menjadi produk unggulan Kabupaten Probolinggo. Dan tentu saja akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. afa
