MOJOKERTO | duta.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Apel Menyongsong Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2024 di Halaman kantor PT. Ajinomoto Indonesia Jl. Raya Mlirip No. 110 Kab. Mojokerto, Kamis (11/1).

Di hadapan peserta apel, Gubernur Khofifah mengajak pelaku sektor dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika) untuk membudayakan keselamatan dan kesehatan kerja untuk menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan produktivitas.

“Kita ingin agar K3 melekat pada setiap individu yang berperan serta di perusahaan. Jik K3 dijalankan dengan baik maka akan berseiring dengan peningkatan produktivitas kerja,” Kata Gubernur Khofifah dalam amanatnya.

“Pada dasarnya bulan K3 dimulai besok, 12 Januari sampai dengan 12 Februari, kita sehari lebih awal menjemput bulan K3, sebagai pengingat bersama bahwa keselamatan dan kesehatan kerja harus diutamakan,” imbuhnya.

Implementasi program K3 dan kesadaran pekerja terkait K3 dapat dilihat dari semakin meningkatnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan coverage kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Tahun 2021 pesertanya mencapai 3.864.311 orang, tahun 2022 menjadi 4.456.888 peserta, dan tahun 2023 kepesertaannya menjadi 5.074.485 orang.

“Ini karena adanya dukungan Pemprov Jatim yang telah menerbitkan regulasi dan mengalokasikan anggaran, peningkatan kepatuhan Pemberi Kerja/Badan Usaha, dan peningkatan _awareness_ masyarakat pekerja, baik formal dan informal terkait pentingnya penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan laporan Tahunan BPJamsostek Kanwil Jatim menunjukkan bahwa tahun 2023 jumlah kasus kecelakaan kerja tersebut terdiri dari kecelakaan di dalam tempat kerja sebanyak 22.443 kasus (56.90%), di luar tempat kerja sebanyak 4.808 kasus (12.20%), dan kecelakaan kerja lalu lintas sebanyak 12.190 kasus (30.90%).

Sementara tren jumlah pekerja yang meninggal dunia atau fatality akibat kecelakaan kerja di Jatim cenderung menurun sejak 3 tahun terakhir. Yaitu sebanyak 755 fatality di tahun 2021, 516 fatality di tahun 2022 dan menjadi 480 kasus pada tahun 2023.

“Ini adalah indikasi bahwa pelaksanaan K3 makin menjadi perhatian dan prioritas bagi dunia kerja di Indonesia dan di Jawa Timur, oleh karena itu sinergitas dari seluruh stakeholder, harus bersama-sama menjaga mewujudkan bagaimana keselamatan dan kesehatan kerja bisa kita maksimalkan,”tegasnya.

Di kesempatan yang sama, sebagai bentuk apresiasi dan memotivasi perusahaan yang telah menerapkan K3, Gubernur Khofifah memberikan tidak kurang dari 612 penghargaan dengan beberapa kategori. Yaitu 10 penghargaan untuk pembina K3, 363 penghargaan untuk perusahaan yang berhasil meraih  Zero Accident Award (Kecelakaan Nihil).

Lalu 163 penghargaan untuk perusahaan yang mengimplementasikan Sistem Manajemen K3 (SMK3), dan 86 penghargaan untuk perusahaan yang berhasil menjalankan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2HIV-AIDS). Penghargaan tersebut secara simbolis diberikan kepada 36 penerima.

Di momen tersebut juga dilaksanakan kegiatan Simulasi K3 Penanggulangan Kebakaran yang dilakukan oleh Tim PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto. Selain itu juga terdapat 3 Stand Pameran K3 oleh Departemen Teknik dan Sistem Industri ITS Surabaya, Envilab PJK3 Riksa Uji Lingkungan Kerja, dan Asosiasi PJK3 Pembinaan. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry