MALANG | duta.co- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) gelar peletakan batu pertama (Ground Breaking) pembangunan kampus III. Nampak hadir Wakil Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Yahya Hasan Alqahtany dan CEO Saudi Fund for Development (SFD) Sultan bin Abdulrahman Almarshad.

Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin, MA mengungkapkan terima kasih kepada pihak Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi atas kerjasama khusus kepada SFD atas dukungan konkrit dalam proyek pengembangan kampus Islam yang berlogo Ulul Albab ini. Rektor berharap mulai awal hingga akhir proyek itu berjalan lancar dan tuntas. Ia juga mohon maaf atas penundaan pelaksanaan proyek karena harus menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemic covid-19.

“Namun demikian, UIN Maliki Malang tetap bekerja karena proyek pengembangan ini merupakan program prioritas kampus. Serta selalu siap berupaya agar proyek dapat berjalan dengan baik,” ungkap Rektor satu ini.

Rektor menyatakan bahwa UIN Maliki Malang sejak awal telah berkomitmen untuk mewujudkan visinya menjadi perguruan tinggi unggul bereputasi internasional dengan konsep integrasi ilmu dan agama. Intergrasi di sini berarti semua kegiatannya berlandaskan ajaran dan nilai agama Islam yang berasal dari sumber aslinya yaitu Al Quran dan Sunnah.

Sementara itu, di UIN Maliki Malang memiliki asrama pesantren mahasiswa yang disebut dengan ma’had yang dihuni oleh mahasiswa untuk belajar dan mengafal Al-Quran, hadis, Bahasa Arab, ilmu-ilmu, nilai-nilai keislaman lainnya serta sikap moderasi beragama sehingga UIN Malang menjadi kampus pertama yang di Indonesia yang memiliki mahad (pesantren kampus) UIN Maliki Malang juga mengajarkan Bahasa Arab kepada seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan tanpa terkecuali. Hal itu dilakukan agar mahasiswa mampu mengakses secara langsung pengetahuan hingga pemikiran Islam yang ditulis dengan Bahasa arab serta mampu menggali dari sumber aslinya yang memang berbahasa Arab yaitu Alquran dan Sunnah.

Sesuai data riilnya bahwa UIN Maliki Malang memiliki siswa internasional yang berasal dari 32 negara yang berbeda, termasuk dari Arab Saudi. Jumlah mahasiswa aktif yang terdaftar di UIN Maliki Malanga sekitar 19.500 mahasiswa terdiri dari program Sarjana, Magister, dan Doktor. Kemudian walaupun ada sekitar 120.000 calon mahasiswa yang mendaftar untuk belajar di UIN Maliki Malang setiap tahunnya, namun karena terbatasnya bangunan fisik hingga hanya dapat menerima sekitar 3.700 mahasiswa saja.

Oleh karena itu, proyek pengembangan SFD ini sangat signifikan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Apalagi dalam upaya membangun kampus bertaraf internasional, UIN Maliki Malang tidak bekerja sendiri. Dalam goresan tinta emasnya bahwa kampus ini memiliki sejarah terkait kerja samanya dengan Arab Saudi baik di bidang pendidikan maupun layanan ibadah haji. Bahkan UIN Maliki Malang pernah menjadi proyek percontohan kesuksesan dari proyek pengembangan kampus di Kawasan Asia Tenggara bekerja sama dengan Islamic Development Bank Arab Saudi.

Maka dari itu, pengembangan kampus kali ini bekerja sama dengan Saudi Fund for Development (SFD) Arab Saudi. Besar harapannya, yakni agar dapat kembali menjadi proyek percontohan pengembangan kampus di level yang lebih tinggi di Kawasan Asia.