JAKARTA | duta.co – Istilah orang Jawa Timur ‘gombale mukiyo’ alias tidak mutu. Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) gagal menggelar visi-misi karena ada perbedaan pendapat — di mana kubu Jokowi-Kiai ma’ruf minta visi-misi disampaikan tim sukses, sementara kubu Prabowo-Sandi visi-misi harus disampaikan yang bersangkutan, pasangan calon – kini KPU mengeluarkan model baru yang tak kalah lucu.

Adalah pemberian kisi-kisi atau gambaran pertanyaan materi debat kandidat Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memunculkan kritik. Bocoran pertanyaan ini, dinilai tidak logis, dan hanya akal-akalan dari sebuah ketidaksiapan.

Menurut Ketua Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Muhammad Taufiq, keputusan yang ditetapkan KPU sudah tidak logis. Tidak ada cerita debat, namun kisi-kisi pertanyaannya sudah diketahui oleh peserta.

“Kalau debat udah disampaikan duluan ‘eh besok saya nanya ini’. Ya debat apaan?” ujar Taufiq di Posko Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Minggu (6/1).

KPU sebelumnya berujar akan mengirim daftar pertanyaan kepada calon presiden-wakil presiden sebelum debat pilpres. Alasannya, agar para capres dan cawapres bisa menjawab secara lebih detail.

Taufiq menyebut dengan keputusan itu sebaiknya tidak perlu ada namanya debat kandidat Pilpres 2019. Dia sarankan KPU untuk mengganti dengan talk show antarcalon. “Jangan dibuat judulnya debat, jangan gagah gagahan kalau pertanyaanya sudah disampaikan lebih dulu,” demikian Taufik. (jto,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry