
JOMBANG | duta.co – Beraninya buat cerita palsu di depan petugas. Adalah laporan seorang pemudik bernama Dwi Nur Iman, 24 tahun, yang mengaku menjadi korban begal di jalan raya bypass Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Sabtu (29/3) malam, ternyata tidak benar alias hoaks.
Pengakuan mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Dwi di hadapan petugas kepolisian. Dalam pengakuannya, Dwi menyatakan bahwa laporan pembegalan tersebut adalah kebohongan yang ia buat untuk menutupi rasa malunya karena tidak membawa uang saat mudik Lebaran.
“Bahwa laporan saya dibegal di bypass Mojoagung tidak benar dan saya tidak mengalami kerugian apapun. Itu semua saya lakukan untuk menutupi kesalahan saya kepada keluarga,” ungkap Dwi, di depan petugas.
Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas, menjelaskan bahwa kebohongan Dwi terungkap setelah penyelidikan mendalam dilakukan oleh Polsek Mojoagung bersama Tim Resmob Polres Jombang. Polisi menemukan sejumlah kejanggalan dalam laporan Dwi.
“Setelah kita lakukan penyelidikan, bahwa yang bersangkutan dipastikan membuat berita bohong. Dia membuat alibi yang seharusnya hari raya itu membawa uang, tapi tidak membawa uang. Uangnya dihabisin sama yang bersangkutan. Sehingga karena malu kepada orang tuanya, dia membuat laporan itu kepada polisi,” kata Kompol Yogas dalam keteranganya pada Senin (31/3).
Lebih lanjut, Kompol Yogas mengungkapkan bahwa luka-luka yang ada di tubuh Dwi ternyata bukan akibat pembacokan, melainkan luka yang dibuat sendiri menggunakan kawat.
“Lukanya itu disayat pakai kawat di barisan gitu. Kemudian di kaosnya ada sobekan dikit, itu pun tidak ada bekas darah. Termasuk yang di kakinya itu juga dia buat sendiri seolah-olah dia dibacok,” tambahnya.
Kompol Yogas menegaskan bahwa wilayah Mojoagung dalam kondisi aman dan laporan pembegalan yang dibuat oleh Dwi adalah hoaks.
Sebelumnya telah beritakan, nasib nahas menimpa Dwi Nur Iman 24 tahun, seorang pemudik asal Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang.
Ia mengaku menjadi korban begal saat melintas di jalan raya bypass Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Sabtu (29/3) malam. Akibatnya, uang tunai Rp 8 juta dan sebuah ponsel miliknya raib digasak pelaku.
Peristiwa bermula saat Dwi dalam perjalanan pulang dari Malang menuju kampung halamannya. Ia baru saja mengambil uang di ATM Mojoagung. Saat melintasi jalur cepat bypass, ia merasa diikuti oleh tiga sepeda motor yang ditumpangi enam orang.(sumber kabarbaik.co)