Para peserta Global IT Challenge for Youth with Dissabilities (GITC)  pada 15-16 November 2022 lalu. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co –  Final ke-11 dari Global IT Challenge for Youth with Dissabilities (GITC) digelar pada 15-16 November 2022 lalu. Sepanjang dua hari perhelatan ini, sejumlah besar peserta usia muda dari berbagai negara unjuk kemampuannya dalam berbagai aktivitas berbasis computer melalui tantangan waktu.

Mengadopsi format penyelenggaraan secara hybrid, online dan offline, beberapa negara partisipan termasuk Korea, Indonesia dan Vietnam turut meramaikannya dengan melakukan penyelenggaraan secara offline di negaranya masing-masing.

Meneruskan kesuksesan penyelenggaraan putaran pendahuluan di Agustus, kompetisi yang digelar  LG Electronics (LG) itu menuai perhatian besar dengan banyaknya partisipan. Pada putaran akhirnya sendiri tercatat sejumlah 320 partisipan dari 16 negara terundang untuk mengikutinya secara online.

Putaran akhir kompetisi GITC sendiri menuntut setiap peserta beradu kemampuan dalam empat tantangan yang diberikan. Termasuk didalamnya yaitu eTool, eLifeMap, eContent dan eCreative.

Tantangan eTool menguji kemampuan para peserta untuk membuat sebuah presentasi menggunakan Microsoft Powerpoint dan menggunakan berbagai fungsi serta formula untuk menyelesaikan berbagai perhitungan dan mengorganisir data menggunakan Microsoft Excel.

Sementara eLifeMap menjadi tantangan yang melibatkan kemampuan melakukan pencarian online dengan dukungan teks dan gambar untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam keseharian.

Untuk kedua tantangan lainnya, menuntut lebih kreativitas peserta. eContent misalnya, mengevaluasi kemampuan peserta untuk menciptakan dan mengedit video dengan topik yang diberikan.

Terakhir, eCreative menjadi tantangan yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memberi penugasan peserta melakukan pemrograman (coding) bagi sebuah program mobil dengan navigasi mandiri (self-driving car) dan bagian akhirnya memberikan tantangan untuk mengembangkan ide bagi sebuah teknologi yang memberikan kenyamanan bagi orang dengan disabilitas.

Abiyu Ezar Firdausi, peserta berusia 16 tahun dari Indonesia dan menjadi pemenang penyelenggaraan GITC tahun ini untuk kategori Best Award for e-Tool PPT dan Super Challenger sangat bangga menjadi pemenang tahun ini dan percaya diri untuk belajar lebih keras demi mencapai impian. “Kompetisi ini mendorong saya untuk lebih meningkatkan kemampuan diri,” ujarnya.

Sementara Kim In-kyu, chairman GITC Organizing Committee mewakili pihak penyelenggara menyatakan, teknologi dapat membantu kita semua untuk mengatasi berbagai masalah hidup sehari-hari dan menjadi sebuah bahasa universal yang mengikis berbagai Batasan, budaya dan berbagai perbedaan lainnya.

Lebih lanjut ia mengharapkan seluruh peserta tahun ini dapat lebih termotivasi dan tergerak untuk lebih menantang dirinya di masa mendatang.

Seperti yang tercantum dalam LG Better Life Plan 2030, GITC merupakan satu dari sekian banyak inisiatif LG dalam area aksesibilitas dan inklusi. Hal ini menjadi sebuah investasi LG bagi generasi mendatang sebagai sebuah bagian dari kerangka kerja perusahaan dalam kontribusi sosialnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry